PBNU Sarankan Umat Berbelanja untuk Berbagi

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah

Rabu 06 Jun 2018 17:59 WIB

Warga berbelanja di area Bazar Ramadhan di halaman Masjid Sunda Kelapa, Selasa (6/6). Foto: Republika/ Yasin Habibi Warga berbelanja di area Bazar Ramadhan di halaman Masjid Sunda Kelapa, Selasa (6/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibadah puasa telah memasuki hari kesepuluh terakhir Bulan Ramadhan. Masyarakat pun sudah banyak yang berbelanja di mal atau pun pusat perbelanjaan. Namun, kebanyakan orang yang berbelanja di akhir Ramadan ini hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, seperti membeli baju baru dan sebagainya.

Melihat fenomana itu, Ketua Bidang Ekonomi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Eman Suryaman menyarankan agar umat Islam berbelanja di akhir Ramadhan tidak hanya untuk dirinya sendiri. Bagi yang mampu, dia menyarankan, agar berbelanja untuk berbagi dengan yang kurang mampu.

"Jadi umat Islam tidak boleh boros. Tapi jika kita punya rizki lebih, seharusnya dibagi untuk orang-orang yang membutuhkan, termasuk nanti sembako dibagikan ke fakir miskin atau hal lainnya," ujar Eman saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (6/6).

Dia mengatakan, akhir Ramadhan ini biasanya tidak jauh-jauh dari konsumerisme dan budaya pop, terutama di kalangan anak muda. Bahkan Ramadhan dimaknai dengan simbol belanja. Namun, menurut Eman, hal ini memang sulit dihindari karena sudah menjadi tradisi yang melekat di masyarakat.

"Saya kira ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang namanya Ramadhan menyambut hari raya Idul Fitri, itu seakan menjadi kewajiban untuk berbelanja," ucapnya.

Namun, Eman mengimbau agar generasi Muslim tidak terjebak dalam kebiasaan itu, terutama bagi keluarga yang kurang mampu. Menurut dia, hendaknya setiap Muslim bisa menyesuaikan diri dengan kemampuannya sebelum berbelanja.

Walaupun, tambah dia, sebenarnya orang yang berbelanja di akhir Ramadhan itu sendiri bukan hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, tapi juga ada yang berbelanja untuk berbagi sarung, baju koko, dan sebagainya. "Kalau itu bagus didukung oleh kita, memberikan kepada umat yang tidak mampu, misalnya pembagian sarung kepada marbot-marbot masjid, atau sekolah, petugas kebersihan dan sebagainya," kata Eman.