Jalur Gentong Masih Dianggap Titik Kerawanan Pemudik

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Esthi Maharani

Rabu 06 Jun 2018 17:05 WIB

Kendaraan melintas di Jalur Selatan Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (5/6). Foto: Antara/Adeng Bustomi Kendaraan melintas di Jalur Selatan Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Polres Tasikmalaya Kota mengadakan apel Operasi Ketupat Lodaya 2018 di lapangan Dadaha, Rabu (6/6) untuk menyiapkan personel dan sarana serta prasarana. Salah satu titik kerawanan kecelakaan dan kemacetan ialah jalur gentong di Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya.

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Febry Ma'ruf mengatakan kawasan tanjakan gentong masih menjadi titik kerawanan utama yang disoroti kepolisian. Sebab, kawasan Gentong terdiri dari tanjakan curam, menanjak dan berkelok. Sehingga bila pengemudi kendaraan tidak waspada, bisa saja terjadi kecelakaan.

"Persiapkan pengamanan jalur masyarakat yang akan mudik di wilayah hukum kami ada spot yang mesti diantisipasi di Gentong. Di sana pemudik biasanya terkendala saat arus mudik karena jalan curam dan menanjak," katanya pada wartawan.

Selain titik rawan kecelakaan, kawasan Gentong juga rawan macet karena kendaraan biasanya memperlambat lajunya. Alasannya karena bila tidak berhati-hati, kendaraan bisa saja terjungkal ke bukit. Oleh karena itu, kepolisian menyiapkan rekayasa lalu lintas bila terjadi kemacetan parah di Gentong.

Biasaya rekayasa lalu lintasnya ialah kendaraan akan diarahkan melalui Jalan Raya Panumbangan hingga tembus ke perempatan Cihaurbeuti. Darisana, pemudik bisa memilih ke Ciamis atau Tasikmalaya.

"Ada derek dan siapkan kantong-kantong parkir dan jalur alternatif kalau ada hambatan di gentong. Termasuk ada rekayasa jalan," ujarnya.

Terpopuler