REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jalur lintas utama atau lintas timur Sumatera Utara (Sumut) dan Riau dalam kondisi baik sehingga aman untuk dilalui pada arus mudik Idul Fitri tahun 2018. Hal itu diungkapkan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II - Medan, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Paul Amos Halomoan di Medan, Rabu (6/5).
"Memang ada rawan kemacetan dan longsor, tetapi sudah dipersiapkan antisipasi mulai pembuatan posko, penempatan operator dan alat berat," ujar Paul Amos Halomoan.
Rawan kemacetan di kawasan Sumut misalnya antara lain berada di kawasan Medan menuju Binjai, Karo, Lubukpakam, Deliserdang, Tebingtinggi, Kisaran dan Rantauprapat. Sedangkan yang rawan longsor misalnya ada di beberapa titik di Kabupaten Karo, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan dan Dairi.
Meski dinyatakan dalam kondisi baik, karena ada potensi kemacetan dan rawan longsor, maka Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II - Medan sudah dan akan melakukan berbagai langkah pengamanan. Seperti pembuatan posko jalur Lebaran lintas timur, lintas tengah, barat dan termasuk lintas penghubung Sumut dan lintas timur Riau.
Posko misalnya, kata Paul Amos ada di kilometer 76+800 Babalan/Langkat, km 02+400 Jalan AH Nasution/underpass Katamso, Limapuluh Batubara, Teluk Dalam, Nias dan di km 11+200 Deliserdang.
"Semua antisipasi sudah dan akan terus dilakukan. Semoga tidak ada bencana sehingga arus mudik dan balik Idul Fitri di Sumut dan Riau berjalan aman dan lancar," katanya.
Masyarakat khususnya pemudik, ujar Paul Amos diminta tetap berhati - hati di perjalanan dan mengikuti arahan petugas jalan raya dan posko.