REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA, BALI -- Arus kendaraan pemudik yang akan pulang ke Pulau Jawa mulai masuk Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, Rabu (6/5). Sejauh ini arus belum terlalu padat.
"Kendaraan pemudik memang mulai masuk pelabuhan, tapi tidak terlalu banyak sehingga mereka tidak perlu antre saat masuk ke kapal," kata Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono, Rabu.
Ia mengatakan, diprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-4 hingga H-2, sehingga pihaknya menyiapkan fasilitas bagi pemudik seperti tenda untuk berteduh.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry memasang tenda di areal parkir dalam pelabuhan hingga jalan raya depan pelabuhan, khusus untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor.
Pantauan di lapangan, beberapa titik di dalam pelabuhan sudah mulai terpasang tenda, sementara yang di jalan raya tampak bekerja menurunkan kerangka tenda dari atas truk.
Untuk mengangkut pemudik berikut kendaraannya, Heru mengatakan, pihaknya menyiapkan 56 unit kapal namun yang dioperasikan hanya 32 unit.
Sebelumnya ia juga mengatakan, dari kapal yang dioperasikan ada satu kapal dari Surabaya yang memiliki kapasitas angkut lebih besar dibandingkan kapal-kapal lain yang beroperasi di Selat Bali.
Meskipun kendaraan pemudik yang didominasi sepeda motor mulai mengalir ke Pelabuhan Gilimanuk, pengamatan di loket pembelian tiket masih sepi atau nyaris sama seperti hari normal.
Hanya seperti kebiasaan pemudik, sepeda motor yang masuk pelabuhan membawa cukup banyak muatan pada bagian depan maupun belakang.
Di sisi lain, untuk pengamanan arus mudik tahun 2018 ini, Polres Jembrana bersama institusi terkait melakukan gelar pasukan di Pelabuhan Gilimanuk.
Dalam sambutan yang dibacakan Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Budi P. Saragih, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, ada beberapa kerawanan yang harus diantisipasi petugas keamanan saat arus mudik dan balik.
Kerawanan itu mencakup harga, distribusi dan ketersediaan pangan, kelancaran dan keselamatan pemudik, lokasi-lokasi yang rawan macet dan kecelakaan, bencana alam serta gangguan ketertiban dan keamanan seperti copet, begal dan pelaku kriminal lainnya serta ancaman terorisme.
Untuk itu Kapolri memerintahkan seluruh jajarannya untuk mewaspadai potensi-potensi gangguan keamanan tersebut, serta melakukan tindakan sesuai ancaman yang muncul.
Usai gelar pasukan, Budi mengatakan, selain kepolisian dukungan agar arus mudik lancar juga diberikan institusi lainnya seperti TNI, Basarnas dan Pemkab Jembrana.