REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bulan Ramadhan menjadi momentum istimewa bagi Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dalam menyalurkan amanah kaum Muslimin kepada mereka yang berhak dan membutuhkan. Memasuki pekan terakhir Ramadhan 1439 H, Laznas BMH Yogyakarta menyalurkan Paket Lebaran untuk dai dan guru ngaji.

Dalam kesempatan istimewa ini, Laznas BMH didukung oleh BAZIS Bank BPD DIY. “Ramadhan 1439 H ini, Laznas BMH mencoba memberikan lebih awal Paket Lebaran untuk para dai dan guru ngaji. Acara yang dilaksanakan di Masjid Markazul Islam, Sleman, ini diawali dengan pengajian dan diakhiri dengan buka bersama dai dan guru ngaji,” kata Manajer Program dan Pendayagunaan Laznas BMH DIY Syai’in Kodir,  Selasa (5/6).

Ia menambahkan, penerima Paket Lebaran itu adalah para ustaz yang selama ini mendedikasikan dirinya untuk kepentingan umat dan masyarakat umum yang sudah sepatutnya  diapresiasi. “Kita patut berterima kasih kepada para dai dan guru ngaji,” katanya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (6/6).

BMH Yogyakarta menyalurkan paket lebaran untuk para dai dan guru ngaji.

Salah seorang penerima bantuan, Ustaz Mansur SSosI, sangat antusias dan mengaku bersyukur mendapat bantuan Paket Lebaran ini.

“Alhamdulillah saya bersyukur dan berterima kasih sekali kepada BMH yang telah memperhatikan kami, para pengajar ngaji ini,” ucapnya.

Selain pemberian Paket lebaran untuk dai dan guru ngaji, pada Ramadhan kali ini BMH juga membagikan bingkisan yatim dan dhuafa, berbagi untuk masjid dan mushala, berbagi untuk buka puasa, serta menyalurkan bingkisan keluarga dan bingkisan berkah fitrah.

Syai’in menuturkan, dana program-program yang digulirkan BMH semua berasal dari dukungan masyarakat melalui zakat dan sedekah.

Momentum Ramadhan dimanfaatkan oleh masyarakat dalam menjalankan amal kebaikan. Salah satunya menunaikan zakat mal, infak, dan sedekah (ZIS).

"Semakin banyak masyarakat yang menunaikan zakat di Ramadhan kali ini maka semakin banyak juga masyarakat yang bisa dibantu dan diberdayakan melalui optimalisasi dana ZIS tersebut," ujarnya.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00