JLJ Antisipasi Kemacetan di Simpang Susun Cikunir

Red: Ratna Puspita

Selasa 05 Jun 2018 23:54 WIB

Suasana pembangunan proyek LRT di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/6). Pengerjaan tol Jakarta-Cikampek II (elevated), LRT, serta Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dihentikan sementara jelang arus mudik. Foto: Muhammad Adimaja/Antara Suasana pembangunan proyek LRT di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/6). Pengerjaan tol Jakarta-Cikampek II (elevated), LRT, serta Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dihentikan sementara jelang arus mudik.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) memprediksi titik kemacetan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran 2018 terjadi di Simpang Susun Cikunir, Kota Bekasi, Jawa Barat. JLJ pun menyiapkan langkah antisipasi.

Direktur Utama PT JLJ Ricky Distawardhana menerangkan langkah antisipasi kepadatan lalu lintas di lintasan Simpang Susun Cikunir, yakni mempersiapkan skema rekayasa lalu lintas. Caranya, membuat jalur sodetan menuju pintu keluar tol Kalimalang II.

"Rekayasa lalin itu kita berlakukan bila situasi lalin di Simpang Susun sudah sangat padat,” kata dia di Bekasi, Selasa (5/6).

Dia menerangkan arus kendaraan mudik akan diarahkan ke GT keluar Kalimalang II. Opsi lainnya, yakni diputar di KM47A dan kembali masuk ke JORR tanpa harus membayar lagi.

Selain itu, JLJ juga akan menempatkan 70 petuugas patroli dari JLJ dan Polisi Jalan Raya (PJR) di sepanjang lintasan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) selama mudik. "Total personel yang kita siagakan mencapai 1.336 petugas yang terdiri atas petugas patroli, petugas PIK, derek, ambulans, penyelamat, BM Polda Metro Jaya, tangki air dan lainnya," katanya.

Ricky memprediksi kemacetan di Simpang Susun Cikunir karena lokasi itu menghubungkan jalan tol JORR dengan Tol Jakarta-Cikampek. “Kami prediksi pasti akan terimbas kemacetan lalu lintas akibat adanya pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur di sana," kata dia.

Dia menerangkan pembangunan infrastruktur tersebut, yakni jalan tol layang, light rapid transit, dan kereta cepat. Kemacetan akan berimbas pada ekor kepadatan di JORR yang menuju Tol Jakarta-Cikampek. 

Selain itu, Simpang Susun saat ini juga mengalami penyempitan badan jalan di KM45.500A. Penyempitan dari semula tiga lajur kendaraan menjadi dua lajur kendaraan.

Penyempitan badan jalan kembali terjadi saat memasuki lintasan Tol Jakarta-Cikampek di KM10 dari semula lima lajur menjadi dua lajur. Menurut dia, JORR merupakan bagian dari sistem jaringan jalan tol yang terhubung dengan sejumlah tol lainnya. 

Tol-tol tersebut, yakni Tol Jakarta-Cikampek, Tol Jagorawi, Jalan Tol BSD, Jalan Tol Jakarta-Tangerang. Sehingga, volume kendaraan di sana cukup tinggi.

Ricky memprediksi akan terjadi lonjakan volume kendaraan selama mudik sekitar 12,24 persen. Ia memprediksikan volume kendaraan saat arus puncak mudik atau pada Jumat (8/6) mencapai 500.776 unit kendaraan.

"Kami juga memperkirakan ada kenaikan volume puncak mudik dari tahun 2017 yang semula mencapai 495.217 unit menjadi 500.776 unit pada 2018," katanya.

Puncak mudik diprediksi berlangsung pada Jumat (8/6) karena dipicu agenda cuti bersama Lebaran yang dikeluarkan instansi terkait. 

Terpopuler