REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Memasuki H-10 Lebaran Idul Fitri 2018, jumlah penumpang yang turun di sejumlah stasiun di wilayah Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon, mulai meningkat. PT KAI pun telah menyiapkan sarana dan prasarana demi kesuksesan arus mudik tahun ini.
Berdasarkan data dari Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon, peningkatan volume penumpang yang turun sudah terlihat sejak tiga hari lalu. Pada Sabtu (2/6), jumlah penumpang yang turun masih 4.345 orang. Namun, pada Ahad (3/6) dan Senin (4/6), jumlah penumpang yang turun masing-masing sudah di atas 6.000 orang.
Deputi Vice President (VP) Daop 3 Cirebon, Wisnu Pramudyo, memprediksi, puncak arus mudik yang turun di stasiun di Daop 3 Cirebon baru akan terjadi pada 13 Juni 2018 hingga 17 Juni 2018. Namun, peningkatan tersebut diperkirakan paling tinggi hanya lima persen, sesuai dengan kursi kereta api termasuk kereta api tambahan yang telah disiapkan PT KAI.
"Menghadapi angkutan Lebaran ini, kami sudah menyiapkan segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan," kata Wisnu, Selasa (5/6).
Kesiapan tersebut juga di antaranya dengan menyiagakan personel ekstra, termasuk melibatkan aparat kepolisian dan TNI. Adapula anjing pelacak dari unit Satwa Direktorat Sabhara Polda Jabar yang turut diterjunkan di Stasiun Cirebon dan Stasiun Prujakan.
"Kami juga meminimalkan titik-titik rawan yang ada di sepanjang jalur rel kereta api," kata Wisnu.
Wisnu menyebutkan, titik rawan di wilayah kerja Daop 3 Cirebon semula ada enam titik, baik rawan kriminalitas maupun bencana alam. Namun saat ini, hanya tersisa tiga titik rawan, yakni di Jatibarang, Cipunegara, dan Ciledug.
Wisnu mengatakan, untuk memberikan pelayanan ekstra kepada para penumpang, PT KAI pun melarang seluruh karyawannya yang bertugas selama masa angkutan Lebaran 2018 untuk mengambil cuti yakni mulai 5 Juni hingga 26 Juni.