Pemudik Bermotor Harus Utamakan Keselamatan

Red: Yudha Manggala P Putra

Selasa 05 Jun 2018 00:50 WIB

Pemudik (ilustrasi) Foto: Republika/ Wihdan Pemudik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Transportasi Indonesia meminta pemudik yang menggunakan motor untuk memperhatikan faktor keselamatan. Di antaranya yang bisa dilakukan adalah dengan mengatur waktu istirahat, membatasi penumpang, dan barang bawaan.

"Pemudik dengan kendaraan roda dua tahun ini masih tinggi dan berisiko menyumbang angka kecelakaan, pemotor harus mengutamakan keselamatan," kata Presidium MTI Muslih Zaenal Asikin di Jakarta, Senin (4/6).

Pada jumpa pers bertema Angkutan Lebaran 2018, ia menjelaskan, angka pemudik kendaraan roda dua diperkirakan mencapai lebih dari 6,39 juta dan setiap musim mudik selalu menyumbang 70 persen angka kecelakaan.

Salah satu faktor penyebab kecelakaan adalah kelelahan pengemudi sehingga pemotor perlu sering beristirahat untuk memulihkan kondisi. "Idealnya pengemudi roda empat istirahat sejenak jika sudah empat jam, maka pemotor paling tidak dua jam sekali mesti istirahat," katanya.

Apalagi, pemotor dengan jarak jauh umumnya tidak begitu mengenal medan serta perlu konsentrasi penuh karena arus kendaraan yang padat.

Hal lain yang perlu ketegasan pemerintah adalah soal penumpang dan barang bawaan berlebih pada roda dua yang menimbulkan risiko kecelakaan.

Ia mengatakan, perlunya pemotor yang membawa tiga orang atau muatan berlebih, dicegat dari titik mereka berangkat, demi keselamatan mereka. "Polisi akan dihadapkan dilema jika dicegat di tengah jalan, karena tak mungkin memaksa mengurangi penumpang dan barangnya," katanya.

Wakil Ketua MTI Djoko Setijawarno mengatakan, program mudik gratis bagi pengendara roda dua belum secara signifikan menurunkan jumlah pemudik bermotor.

Ia menjelaskan, pada mudik lebaran 2018, pemerintah menyediakan 39.446 unit mudik graris sepeda motor melalui truk, kereta api, kapal laut dan kapal Ro Ro. Memang ada peningkatan kuota mudik gratis dibanding tahun lalu, yakni 19.148 unit kendaraan (kenaikan 106 persen) namun jumlah itu hanya 0,006 persen dibanding jumlah pemudik roda dua.

Bahkan pada jumpa pers itu, perwakilan Persatuan Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia (INSA) yang menggelar mudik gratis kendaraan roda dua dengan kapal laut, mengungkap jumlah peminatnya tahun ini baru tercapai 50 persen.

"Baru terdaftar 15.200 motor dari target 30.000 motor, padahal pulangnya juga gratis naik kapal," katanya.

Djoko menjelaskan, pemudik lebih senang menggunakan motor karena mereka bisa menggunakan kendaraan itu untuk mobilitas silaturahim di daerah tujuan mereka.

Terpopuler