REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, sebagian umat Islam banyak yang menghabiskan waktunya di masjid untuk melakukan iktikaf. Masjid-masjid terbuka bagi siapa pun yang akan melakukan iktikaf, termasuk Masjid Istiqlal di Jakarta.
"Kami mempersilakan siapa saja yang ingin iktikaf," kata Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Ustaz Abu Hurairah Abdul Salam kepada Republika.co.id, Senin (4/6).
Ustaz Hurairah juga mengimbau masyarakat yang hendak melakukan iktikaf tetap mentaati aturan yang ada di masjid, termasuk menjaga kebersihan dan kenyamanan masjid. "Kami hanya menyiapkan sahur bagi mereka (makan sahur yang disediakan masjid setiap malam) sebanyak 700 sampai 1.000 boks," ujarnya.
Ia menerangkan, sebenarnya iktikaf sudah dibuka Masjid Istiqlal sejak hari pertama Ramadhan. Tapi, pengurus Masjid Istiqlal baru menyiapkan makan sahur mulai hari ke-21 bulan Ramadhan. Melihat tahun-tahun sebelumnya, selalu banyak orang yang melakukan iktikaf di Masjid Istiqlal.
Ustaz Hurairah berharap, masyarakat yang hendak melaksanakan iktikaf tidak membawa barang-barang sehingga tidak perlu mencuci di masjid. Selain itu, masjid juga tidak menyiapkan tempat penitipan barang.