Membersihkan Jiwa

Rep: Fuji E Permana/Novita Intan/ Red: Agung Sasongko

Senin 04 Jun 2018 10:50 WIB

Zakat Fitrah Foto: republika Zakat Fitrah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW telah mewajibkan melakukan zakat fitrah untuk mensucikan ibadah puasa di bulan Ramadhan dari sesuatu yang tidak baik. Zakat fitrah juga untuk memberi makanan kepada orang-orang miskin.

Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), KH Ahmad Satori Ismail menerangkan, membayar zakat fitrah sebesar atau seharga 2,5 kilogram beras dilaksanakan supaya saat Idul Fitri tidak ada orang miskin yang kelaparan. Tujuan zakat fitrah untuk membersihkan jiwa dan memberi makan orang-orang miskin.

"Zakat fitrah awalnya dibayar dengan makanan yang dijadikan sebagai makanan pokok," kata KH Satori kepada Republika.co.id, Ahad (3/6).

Ia menerangkan, makanan pokok menjadi alat bayar zakat fitrah. Tapi menurut Mazhab Hanafi, kalau tidak bisa membayar zakat fitrah dengan makanan pokok, maka boleh dibayar dengan uang.

Di zaman Rasulullah SAW, dijelaskan dia, zakat fitrah dibayar menggunakan makanan pokok. Bisa dengan gandum atau kurma. Sebab kurma di Arab pada zaman dulu menjadi makanan pokok.

"Kalau orang membayar zakat fitrah dengan uang, sebaiknya panitia yang mengumpulkan zakat fitrah harus mengkonversinya dengan beras (makanan pokok)," ujarnya.

KH Satori juga mengatakan, ada juga orang yang menyegerakan (ta'jil) membayar zakat fitrah. Orang yang menyegerakan membayar zakat fitrah bisa membayar zakat fitrah setelah masuk bulan Ramadhan. Ta'jil dibolehkan untuk mempermudah orang yang akan membayar zakat fitrah.

Menurutnya, zakat fitrah bisa dibagikan ke orang-orang yang berhak menerimanya paling lambat di malam Idul Fitri atau selambat-lambatnya sebelum imam Sholat Idul Fitri mengucapkan salam.

Di dalam Alquran diterangkan, Araitalladzi yukaddzibu biddiin, Fa'dzaalikal ladzii yadu'ul yatiim, Wa laa yahudhdhu alaa tho'amil miskin (Surat Al Ma'un Ayat 1-3). Artinya, Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.

KH Satori menerangkan, surat tersebut menjelaskan orang yang mendustakan agama adalah orang yang tidak memberikan makanan kepada orang miskin. Oleh sebab itu diperintahkan melakukan zakat fitrah yang salah satu tujuannya untuk memberi makan orang miskin. Supaya saat Idul Fitri tidak ada yang kelaparan.

photo
Infografis Zakat

Inovasi

Badan Amil Zakat Nasional(Baznas) terus menciptakan pelayanan optimal bagi para muzaki dan mustahikdengan melakukan inovasi total. Langkah ini agar fenomena zakat sesuaiperkembangan zaman milenial yang serba digital.

Ketua Baznas, Bambang Sudibyo mengatakanpihaknya telah melakukan inovasi sepanjang tahun di bidang penghimpunan maupunpenyaluran zakat, infak dan sedekah (ZIS).

Kami mengarah kepada penggunaan digitaldalam berbagai transaksi. Selain itu, BAZNAS melakukan berbagai langkahprogresif dalam pengembangan zakat digital, ujarnya dalam keterangan tulisyang diterima Republika.co.id, Jakarta, Senin (4/6).

Bambang menjelaskan, berbagai inovasi yangdilakukan antara lain kampanye melalui media, baik itu media massa, mediasosial maupun media luar ruang. Dalam dunia digital, ia mengatakan BAZNAS jugameningkatkan pelayanan agar muzaki lebih mudah menunaikan zakat serta memperolehinformasi mengenai BAZNAS.

Menurut dia, pengumpulan yang telahdilakukan BAZNAS melalui dunia digital, antara lain dalam servis berdonasimenggunakan beberapa aplikasi seperti Go Pay, OORTH, Kitabisa.com danlain-lain. Kemudian, melalui platform digital milik BAZNAS, seperti website,fanpage BAZNAS, media sosial milik BAZNAS dan apps store BAZNAS yaitu MuzakiCorner.

Bambang juga mengimbau masyarakatmemanfaatkan servis virtual robot zakat bernama "Zaki BAZNAS". Lalu menikmati kemudahan pembayaran zakat, infak dan sedekah secara digital melalui beberapa saluran.

Sementara Sekretaris BAZNAS, Jaja Jaelani menambahkan dari sisi penyaluran berbagai program yang telah dilakukan BAZNASdalam meningkatkan pelayanan mustahik dikemas secara inovatif. Sehingga,bantuan lebih mudah dijangkau mustahik.

Program itu dilakukan antara lain melalui Layanan Aktif BAZNAS (LAB), BAZNAS Tanggap Bencana (BTB), Lembaga BeasiswaBAZNAS, Rumah Sehat BAZNAS (RSB), Zakat Community Development (ZCD) dansebagainya.

Dengan mengusung tagline Kuat Karena Zakat, papar dia, BAZNAS menyediakan pelayanan berzakat seperti rekening-rekening khusus, peranti digital serta konter di berbagai tempattermasuk perkantoran dan pusat perbelanjaan.

"Berbagai fasilitas pelayanan ZIS ini diharapkan semakin mempermudah muzaki menyalurkan ZIS di Bulan Suci Ramadhan."ucapnya.