REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan latihan fisik sama sekali. Dalam kondisi berpuasa, olahraga justru tetap dianjurkan, dengan beberapa kriteria untuk dipenuhi.
“Sangat penting untuk diingat bahwa tubuh Anda tidak akan memiliki jumlah energi yang sama dengan yang Anda miliki pada hari biasa,” kata peneliti di departemen olahraga dan olahraga di Birmingham City University Ayazullah Safi, dikutip dari Independent, Senin (4/6).
Orang yang berpuasa tidak disarankan untuk melakukan olahraga yang terlalu ketat. Namun, latihan ringan sangat disarankan agar tubuh tetap bugar dan sehat ketika berpuasa.
"Orang-orang sebisa mungkin harus mencoba untuk mempertahankan gaya hidup aktif,” kata Safi.
Dia menyebutkan, latihan yang direkomendasikan selama Ramadhan seperti berjalan, stretching, dan meditasi. Latihan-latihan itu dapat membantu untuk menjaga sistem bekerja dansirkulasi darah.
Safi menyarankan, menghindari latihan yang melibatkan aktivitas fisik terlalu intens seperti lari dan angkat berat. Ia mengatakan melakukan olahraga dengan intensitas tinggi saat berpuasa dapat menyebabkan tekanan darah rendah, pusing, dan bahkan menyebabkan cedera.
Di samping latihan fisik, selama Ramadhan pun dianjurkan memulai untuk meninggalkan berbagai kebiasaan yang tidak sehat. Untuk memberikan efek lebih dari latihan yang sudah dilakukan, merokok dapat mulai dihindari selama Ramadhan, meski setelah buka puasa.
Rokok dan shisha tidak baik untuk gaya hidup sehat karena memiliki efek merugikan pada tubuh, baik secara fisik maupun mental. “Tidak ada waktu yang lebih baik untuk berhenti merokok daripada dibulan Ramadhan ketika puasa mengharuskan Anda sepanjang hari tanpa rokok!" kata fisioterapis dan kepala olahraga di Phizz, Yasmin Badiani.