REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malam lailatul qadar menjadi malam yang dicari-cari umat Muslim. Kedatanganya yang dirahasiakan menjadikan umat Muslim berlomba-lomba mendapatkannya.
Dai Ambassador Cordofa Korea Selatan, Ustaz Alnofiandri Dinar mengatakan, banyak hadits yang diriwayatkan Rasulullah SAW. Menurutnya, dalam satu riwayat Rasulullah SAW mengatakan malam lailatul qadar terjadi setiap malam Ramadhan. Kemudian Rasulullah juga mengatakan malam lailatul adar terjadi pada malam-malam ganjil di bulan Ramadhan, dan malam lailatul qadar terjadi pada 10 hari terakhir Ramadhan.
"Beliau i'tikaf di masjid selama 10 hari terakhir, tidak keluar sampai di antaranya mendapatkan lailatul qadar sehingga besar kemungkinan terjadinya malam lailatul adar yaitu pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan," ujar Ustaz Alnofriadi melalui sambungan telepon, Ahad (3/6).
Namun, tidak ada tanggal yang pasti kapan sebenarnya lailatul qadar akan muncul. Suatu ketika, ujar Alnofriadi, Rasulullah SAW ingin memberi tahukan kepada para sahabatnya tentang waktu datangnya lailatul qadar. Akan tetapi pada saat itu, Nabi SAW mendapati sahabatnya sedang bertengkar hebat sehingga membuatnya lupa dengan apa yang akan disampaikan.
"Saat rasul keluar menemui sahabat dan akan mengabarkan kapan lailatul qadar, tapi para sahabat di hadapan beliau sedang bertengkar sampai Nabi terlupa apa yang hendak disampaikannya," kata Alnofriadi.
Namun hikmah atas peristiwa itu, tambahnya, membuat umat Muslim giat mendapatkan lailatul qadar dengan sepanjang harinya diisi dengan ibadah puasa serta tahajud di malam hari.