Ini Lokasi Rawan Kecelakaan di Karawang

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Friska Yolanda

Ahad 03 Jun 2018 16:02 WIB

Siap Tampung Pemudik. Kondisi rest area 102 di Tol Cikampek - Palimanan, Jawa Barat, Jumat (1/6). Foto: Republika/ Wihdan Siap Tampung Pemudik. Kondisi rest area 102 di Tol Cikampek - Palimanan, Jawa Barat, Jumat (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Bagi pemudik yang melintasi jalur arteri di sepanjang Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diharapkan berhati-hati. Pasalnya, ada empat titik wilayah yang rawan kecelakaan di daerah yang terkenal dengan sebutan kota pangkal perjuangan tersebut. Penyebabnya bervariasi. Salah satunya, akibat kontur jalan yang bergelombang.

Kasat Lantas Polres Karawang AKP Arman Sahti mengatakan, ada tiga jalur mudik yang biasa dilintasi pemudik di wilayah Karawang. Pertama, ruas Tol Jakarta-Cikampek. Kedua, jalur nasional (arteri) Pantura, mulai dari perbatasan Karawang-Bekasi, yakni Tanjungpura-Karawang kota-Cikampek dan jalur pantura. Ketiga, yaitu jalur alternatif sepeda motor dari Tanjungpura-Jl Baru-Krasak-Cikalong-pantura.

"Di ruas arteri ini, ada empat titik yang rawan kecelakaan," ujar Arman, kepada Republika.co.id, Ahad (3/6).

Empat titik itu, yakni Jalan Syeh Quro. Jam rawan kecelakaan di wilayah tersebut antara pukul 06.00 WIB sampai 18.00 WIB. Penyebabnya, yaitu di lokasi itu ada kawasan lembaga pendidikan. Sehingga, banyak pelajar yang menyeberang jalan. Lalu, kawasan pertokoan dan pasar. Para pengendara banyak yang tidak tertib berlalu lintas serta jalurnya lurus.

Kedua, Jalan Lingkar Baru. Jam yang diwaspadai terjadinya kecelakaan antara pukul 06.00 WIB sampai 21.00 WIB. Penyebabnya, jalan lurus bahan beton rusak. Karena jalan lurus, biasanya pengendara melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Kemudian, penerangan jalan di lokasi itu masih kurang. Serta, rambu-rambu peringatan juga masih minim.

Lokasi ketiga rawan kecelakaan, yaitu Jalan Raya Kosambi. Jam yang diwspadai terjadinya laka antara pukul 06.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Penyebabnya jalan lurus, sehingga pengendara sering hilang konsentrasi. Kemudian, di wilayah itu merupakan kawasan pertokoan dan pasar tradisional. Sehingga, banyak warga setempat yang menyeberang jalan.

Lokasi terakhir, yakni Jalan Interchange Karawang Barat. Jam yang diwaspadai sekitar pukul 06.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Penyebabnya, jalan bergelombang dan berlubang. Kemudian, pengendara biasanya melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi. Marka jalan hilang serta rambu dan penerangan jalan tidak ada.

"Kita juga mengimbau, supaya para pemudik berhati-hati melintasi ruas Tol Jakarta-Cikampek," ujar Arman.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang, Arief B Maryugo, mengatakan, selama 14 hari ke depan akan memeriksa kelaikan jalan bus yang akan digunakan untuk mudik. Pemeriksaan tersebut, akan dimulai terhitung Senin (4/6) sampai dengan Selasa (19/6).

"Ada delapan perusahaan bus yang akan kita ram check. Sisanya, bus-bus yang transit di Terminal Klari," ujar Arief.