REPUBLIKA.CO.ID, KERTASARI -- Ratusan warga Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung berbuka puasa bersama Artha Graha Peduli di Situ Cisanti, Sabtu (2/6). Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menjalin kerja sama dengan masyarakat untuk mengampanyekan program Citarum Harum.
Pelaksana Harian Artha Graha Peduli untuk Citarum Harum, Haryono mengatakan kegiatan buka bersama yang dilaksanakan merupakan inisiatif dari warga yang berada di titik 0 Kilometer Sungai Citarum. hal itu sekaligus bagian dari upaya menguatkan seluruh elemen masyarakat dalam rangka program Citarum Harum.
"Dengan semangat sauyunan, sabilulungan dan kebersamaan. Kita berkumpul bersama menikmati syukur. Dalam program Citarum Harum, kita melihat filosofinya itu pekerjaan besar dan harus dilakukan bersama dengan elemen masyarakat;" ujarnya disela-sela buka bersama kepada wartawan di Situ Cisanti, Sabtu (2/6).
Menurutnya, kurang lebih sebanyak 300 orang diundang dalam buka bersama tersebut. Diantaranya anak yatim dan jompo. Selain itu, dua hari lalu Artha Graha Peduli sudah melaksanakan pasar murah di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari.
Ratusan warga Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung mengikuti buka bersama bekerjasama dengan Artha Graha Peduli, Sabtu (2/6) di Situ Cisanti.
Ia menuturkan, Artha Graha Peduli hadir dalam program Citarum Harum sejak Januari 2018. Pihaknya sudah menyalurkan bibit, penanaman dan pemeliharaan pohon serta menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kegiatan tersebut akan dilaksanakan dalam kurun waktu tujuh tahun.
"Penanaman bibit dan pohon kalau secara jumlah sudah mencapai ratusan ribu pohon dan kita akan terus berjalan. Tugas kita di Citarum Harum menanam di area 1.000 hektare. Kalau per hektare 1.000 pohon, maka kurang lebih satu juta pohon untuk tahap pertama selama tujuh tahun," katanya.
Dirinya menambahkan, jenis pohon yang ditanam adalah tanaman endemik diantaranya tanaman rasamala, termasuk tanaman ekonomis, yaitu alpukat dan nangka. Haryono mengatakan untuk program penyaluran kredit usaha rakyat akan menyasar masyarakat yang berada diluar kawasan hutan lindung. Mereka yang merusak lingkungan dialihkan menjadi penjaga lingkungan dan bisa menikmati hasilnya.
"Kita akan melakukan pemetaan dengan baik dan memastikan penyaluran tidak untuk warga yang berkegiatan di dalam kawasan hutan lindung," ungkapnya.