Ini Skenario Arus Kendaraan yang Masuk Rest Area Palikanci

Rep: Farah Nabila Noersativa / Red: Agung Sasongko

Jumat 01 Jun 2018 19:32 WIB

Sejumlah pemudik menggunakan jasa tukang pijat di Rest Area 226 Jalan Tol Palikanci, Jawa Barat, Ahad (12/7). (Republika/Raisan Al Farisi) Sejumlah pemudik menggunakan jasa tukang pijat di Rest Area 226 Jalan Tol Palikanci, Jawa Barat, Ahad (12/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Para pemudik yang melintasi jalan tol Palikanci dalam arus mudik lebaran 2018 hanya boleh beristirahat selama satu jam di rest area jalan tol tersebut. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari antrian panjang kendaraan.

Pembatasan waktu istirahat bagi  pemudik di rest area jalan tol itu merupakan hasil evaluasi pada saat arus mudik dan balik Lebaran 2017 lalu.

"Saat arus mudik Lebaran 2017 lalu terjadi kepadatan kendaraan yang hendak ke rest area di KM 207 A, ujar General Manager PT Jasa Marga Cabang Tol Palikanci Reza Febriano," usai buka bersama dan pemberian santunan kepada anak yatim di kantor PT Jasa Marga Cabang Tol Palikanci, Kamis (31/5).

Untuk melaksanakan ketentuan itu, pengelola tol Palikanci akan memasang spanduk dan memberikan pengumuman melalui pengeras suara kepada pengguna kendaraan yang beristirahat di rest area.

photo
Ribuan kendaraan terjebak kemacetan sepanjang 38 Km dari Km 169 Ruas Jalan Tol Cipali hingga Km 207 ruas Jalan Tol Palikanci, Jawa Barat, Rabu (15/7).

Reza menambahkan, untuk arus mudik dan balik Lebaran 2018, Jasa Marga pun telah menyiapkan sarana dan prasarana, serta personil. Di antaranya, armada satu unit mobil layanan jalan tol, lima mobil ambulans, dua mobil rescue, lima mobil derek, dan dua mobil tanki air. Selain itu, menempatkan beberapa kamera CCTV untuk memantau selama 24 jam.

"Untuk personel, kami menyiapkan 170 orang, ditambah TNI dan Polri,"terang Reza.

Untuk puncak arus mudik di tol Palikanci, Reza memperkirakan akan terjadi pada Sabtu, 9 Juni 2018 atau H-6 Lebaran. Saat itu, diperkirakan akan terjadi kenaikan volume kendaraan sekitar 14 persen.

Sedangkan arus balik, diprediksi pada H+3 Lebaran dengan lonjakan volume kendaraan sebesar 24 persen. "Bila terjadi penumpukan kendaraan, kami juga sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas,"tandas Reza.

Skenario

Satgas Rest Area PT Jasa Marga telah menyiapkan skenario berupa skema arus kendaraan yang akan masuk ke dalam tempat peristirahatan KM 207 Tol Palimanan-Kanci (Palikanci), Cirebon, Jawa Barat. Skema itu berlaku mulai tahun ini, setelah tahun sebelumnya belum pernah dilakukan skema ini.

“Tahun ini kami memperbaiki flow traffic  dalam rest area. Sebelumnya, kendaraan yang masuk ke rest area ini berputar-putar, ada yang mau  ke toilet dalam, dan ada juga yang hanya membeli bensi di SPBU,” ujar salah satu tim Satgas Rest Area, Denny Abdurachman, saat ditemui Republika di tempat peristirahatan KM 207 Tol Palikanci, Jumat (1/6).

Dia mengatakan, lajur kedua jenis kendaraan itu nantinya akan dibedakan sejak dari awal masuk tempat peristirahatannya. Bagi kendaraan pemudik yang hanya membeli bensin di SPBU maka akan disediakan lajur yang berada di sebelah kanan pintu masuk tempat peristirahatan. Sehingga, kendaraan bisa langsung masuk menuju ke area dispenser BBM yang berjumlah delapan dispenser.

photo
Ribuan kendaraan terjebak kemacetan sepanjang 38 Km dari Km 169 Ruas Jalan Tol Cipali hingga Km 207 ruas Jalan Tol Palikanci, Jawa Barat, Rabu (15/7).

Sementara, bagi kendaraan pemudik yang ingin beristirahat dan ke toilet, akan disediakan lajur yang berada di sebelah kiri pintu masuk tempat peristirahatan. Di dalam tempat peristirahatan sendiri pun akan diatur oleh sejumlah petugas pengatur lalu lintas dan parkir oleh PT Jasa Marga.

Denny mengatakan, dalam keadaan darurat, pihaknya juga akan menyediakan bensin dalam bentuk kemasan senilai 10 liter yang akan dijual secara jemput bola. Bensin kemasan itu akan dijual di lajur kanan saat masuk ke tempat peristirahatan.

“Nanti kami akan sediakan BBM kemasan per 10 liter, kalau memang kondisi antrian di masing-masing dispenser sudah sangat parah. Itu kalau antrian juga sudah sampai ke lajur yang tol. Dan kalau keadaan itu terjadi, maka di antrean dispenser pun akan dibatasi hanya boleh membeli BBM senilai Rp 200 ribu,” ungkapnya.

photo
Sejumlah pemudik menggunakan jasa tukang pijat di Rest Area 226 Jalan Tol Palikanci, Jawa Barat, Ahad (12/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

Sementara, bagi masyarakat yang nantinya membeli BBM kemasan per 10 liter, akan diimbau untuk meneruskan perjalanan terlebih dahulu sampai dengan tempat peristirahatan berikutnya. Yakni yang terletak di KM 228 Tol Kanci-Pejagan, di perbatasan provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.

Pihaknya, kata dia, juga akan menambahkan fasilitas papan lampu LED yang akan menunjukkan area parkir yang telah penuh. Diketahui, kapasitas tempat peristirahatan yang memiliki luas enam hektar itu dapat menampung kurang lebih 600 kendaraan.

Denny juga mengatakan, berdasarkan evaluasi tahun lalu, kapasitas parkir di tempat peristirahatan itu sangat terbatas dan tak memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu, pihaknya juga akan mendirikan sebuah tempat perisitirahatan yang berkapasitas lebih kecil yang terletak di KM 191.

“Tahun ini evaluasi apa saja yang barus diperbaiki. Hasilnya, kapasitas parkir rest area terbatas dibandingkan kebutuhannya. Oleh sebab itu dibuat rest area kecil yang  ada toilet dan mushola saja. Dan tidak ada booth dan lain-lain saat mudik,” ungkapnya.

Dia menegaskan, pihaknya saat ini telah siap dalam rangka mempersiapkan tempat peristirahatan di KM 207 yang terletak di Tol Palikanci tersebut. Dia optimistis, skema yang dipersiapkan itu akan dapat membuat pemakaian tempat peristirahatan lebih efisien. Sebab, pihaknya telah memberlakukan uji coba skema tersebut.

“Karena, pertama, area parkiran akan lebih luas. Lalu, orang juga lebih terarah, seperti bagi yang mau ke toilet dan mushola bisa langsung ke lajur kiri, kalau yang mau isi bensin saja langsung ambil lajur kanan. Pasti lebih efektif, insya Allah,” tuturnya.

Terkait dengan traffic management, sama dengan tempat peristirahatan yang lain, pihaknya juga telah bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk pengaturan lalu lintas masuknya kendaraan pemudik. Dia menyebut, bila tempat peristirahatan dinilai telah penuh, maka pihaknya akan menutup tempat peristirahatan dan mengimbau masyarakat untuk menuju ke tempat peristirahatan berikutnya.

Terpopuler