Masyarakat Diimbau Mudik Lebih Awal

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Andi Nur Aminah

Jumat 01 Jun 2018 12:49 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Foto: Republika/Rahayu Subekti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyarankan pemudik untuk menghindari berangkat menuju kampung halaman pada H-3 dan H-2 Idul Fitri saat puncak arus mudik diprediksi terjadi. Ia mengimbau masyarakat untuk berangkat mudik lebih awal demi menghindari macet.

"Gunakan waktu lebih awal, H-7 atau H-6," ujar Menhub, usai memimpin apel kesiapan penyelenggaraan angkutan laut pada Lebaran 2018 di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (31/5).

Dalam kesempatan itu, ia juga melepas keberangkatan Kapal Negara (KN) Alugara dengan nomor lambung P-114. Kapal milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tersebut akan melakukan patroli pengamanan dan pengawasan mudik 2018.

Masa penyelenggaraan mudik Lebaran dengan angkutan laut pada tahun ini akan berlangsungmulai H-15 hingga H+15. Masa mudik yang menggunakan jalur laut lebih panjang dibanding moda transportasi lainnya. Ini karena waktu tempuh perjalanan yang mengggunakan kapal laut juga lebih lama dibanding menggunakan pesawat atau pun kereta.

photo
Arus mudik kapal laut. (ilustrasi)

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik jalur laut tahun ini akan mencapai 1,7 juta penumpang, atau meningkat sebesar 2,27 persen dibanding tahun lalu. Untuk melayani penumpang, pemerintah telah menyiapkan 1.233 unit kapal, baik kapal penumpang maupun kapal perintis yang melayani rute hingga ke pulau-pulau kecil di seluruh penjuru Indonesia. Adapun pelabuhan yang diprediksi akan dipadati penumpang antara lain Pelabuhan Batam, Tanjung Perak, Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Emas, Ternate, Tarakan dan Makassar.

Tahun ini, Kementerian Perhubungan juga kembali menyelenggarakan mudik gratis menggunakan kapal laut dengan rute Tanjung Priok-Tanjung Emas. Kuota yang disediakan sebanyak 15.200 untuk sepeda motor dan 30.400 untuk penumpang.

Menhub mendorong masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas gratis tersebut untuk menuju kampung halaman. Selain risiko kecelakaannya jauh lebih rendah dibanding mudik dengan sepeda motor, penggunaan angkutan laut juga akan mengurangi kepadatan arus lalu lintas di jalur darat.

Hingga saat ini, Budi Karya menyebut, dari total kapasitas yang disediakan untuk mudik gratis dengan kapal laut, sebanyak 76 persen di antaranya sudah terisi. Tahun lalu, peserta mudik gratis dengan kapal laut hanya mencapai 50 persen dari total kapasitas yang tersedia. "Harapan saya bisa di atas 95 persen supaya ini jadi satu lifestyle baru. Kita mudik sambil bergembira menikmati laut," kata Budi.

photo
Pemudik kapal laut.

Untuk menarik minat masyarakat menggunakan kapal laut, Kementerian Perhubungan bahkan mengadakan undian dengan hadiah utama satu unit sepeda motor. Budi Karya menyebut, undian berhadiah ini juga sesuai dengan pesan Presiden agar pemerintah memberikan kebahagian pada pemudik.

Sementara, untuk memastikan standar keselamatan pelayaran, Menhub meminta agar semua unit pelaksana teknis melakukan uji petik dan kelaikan kapal di seluruh pelabuhan, terutama di pelabuhan yang melayani rute mudik. Ia juga berpesan agar petugas tidak menarik pungutan liar pada penumpang. "Pastikan semua penumpang memiliki tiket resmi dan jangan pernah melakukan pungli," kata Budi Karya, pada jajarannya.

Plt Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Lollan Panjaitan menambahkan, khusus di Pelabuhan Tanjung Priok diprediksi akan terjadi peningkatan jumlah penumpang sebesar 10 persen, dari total 58 ribu penumpang pada 2017 lalu menjadi 64 ribu penumpangpada musim mudik 2018. Kenaikan jumlah penumpang ini karena bertambahnya jumlah peserta mudik gratis untuk sepeda motor yang diangkut dengan kapal laut.

Terpopuler