REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Safari Metamorfosis kembali digelar Harian Umum Republika. Institut Sains dan Teknologi (IST) Akprind Yogyakarta jadi salah satu tempat diselenggarakannya gelaran yang memasuki tahun keempat tersebut.
Kepala Event dan Promosi DIY-Jateng Republika, Akhmad Khurun menerangkan, kegiatan ini memang menjadi event tahunan Republika. Tahun ini, Republika menggandeng Dompet Dhuafa dan kembali menghadirkan motivator metamorfosis Driyono Iriyanto.
Khurun menjelaskan, Safari Metamorfosis merupakan kegiatan sosial yang memang dibuat Republika dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Karenanya, ia mengaku, bersyukur gelaran ini masih dapat terselenggara sampai tahun keempat.
"Kegiatan ini sendiri memanfaatkan istirahat yang biasanya di luar Ramadhan untuk makan siang, dan karena puasa waktu luang ini Republika dan HD Iriyanto mencoba manfaatkannya agar dapat diisi kegiatan-kegiatan bermanfaat seperti motivasi," kata Khurun.
Rektor IST Akprind Yogyakarta Amir Hamzah menilai, kegiatan ini bagus sekali dan cukup sejalan dengan keinginan Akprind untuk memotivasi dosen-dosen dan pegawai-pegawai. Terutama, karena masih banyak yang dalam bekerja masih berorientasi kepada materi.
Untuk itu, dia mengaku, akan memperbanyak kegiatan-kegiatan motivasi seperti ini, demi mendorong karyawan-karyawan memaksimalkan potensinya. Sebab, dia merasa optimalisasi potensi-potensi yang ada tentu tidak bisa dilakukan dengan orientasi materi tersebut.
"Optimalisasi itu butuh dukungan teman-teman dosen dan karyawan, sehingga motivasi seperti ini dirasa sangat bermanfaat," ujar Amir.
Dalam paparannya, motivator metamorfosis HD Iriyanto mengangkat tema Jadikan Ramadhan Sebagai Momentum Kerja Ikhlas, Kerja Cerdas dan Kerja Tuntas. Dia turut mengajak jamaah yang hadir senantiasa mengisi pikiran dengan kebaikan.
Dia mengambil contoh orang-orang yang rajin berzikir, yang secara tidak langsung tentu akan mengisi pikiran orang-orang tersebut dengan kebaikan. Jika suatu saat ada kejadian yang mengagetkan, misalnya, tentu reaksi yang dikeluarkan lisannya akan baik pula.
Selain itu, dia mengingatkan, jika setiap manusia harus memiliki personal brand, yang nantinya sudah pasti akan menjadi nilai jualnya sendiri. Menurut Iriyanto, ini sudah dicontohkan Nabi Muhammad SAW, dan seyogyanya dapat diikuti umatnya.
"Nabi Muhammad SAW itu sebelum menjadi Rasul sudah memiliki personal brand sebagai Al Amin, nah itu contoh pentingnya setiap manusia memiliki personal brand," kata Iriyanto.