Menjaga Tradisi Ramadhan Tetap Hidup di Madinah

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ani Nursalikah

Jumat 01 Jun 2018 05:15 WIB

Berbuka puasa di Masjid Nabawi, Madinah. Foto: ROL/Agung Sasongko Berbuka puasa di Masjid Nabawi, Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Masyarakat Madinah, Arab Saudi menganggap Ramadhan sebagai bulan memperkuat silaturahim. Mereka juga menganggap Ramadhan sebagai kesempatan menyambut pengunjung Masjid Nabawi dengan menyediakan makanan berbuka puasa.

Dilansir di Arab News pada Rabu (30/5), Masjid Nabi di Madinah itu menjadi tempat mempertontonkan semangat toleransi selama Ramadhan. Halaman masjid yang luas menjadi lokasi kegiatan berbuka puasa yang selama ini menjadi tradisi selama Ramadhan.

Tradisi itu sangat terkenal di Madinah sehingga semua orang menyambutnya dengan suka cita. Sudah bertahun-tahun, masyarakat di Madinah membuat persiapan dengan mendekorasi Masjid Nabi. Tujuannya, tentu saja menyamankan setiap Muslim yang ingin berbuka di sana.

Sudah menjadi rahasia umum setiap warga Madinah bersemangat melayani sesama Muslim selama Ramadhan. Orang-orang Madinah menawarkan masakan terbaik khas Madinah pada jamaah Masjid Nabawi.

Sudah menjadi tradisi bagi penduduk Makkah dan Madinah menyiapkan meja buka puasa di dalam dua masjid suci. Setiap jamaah dan pengunjung, memuji tradisi yang sangat membantu bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa. Tradisi itu juga meningkatkan rasa persahabatan dan persaudaraan antarsesama Muslim.

Direktur Hubungan Masyarakat dari Saudi Press Agency, Jaman bin Abdullah Al-Asiri mengatakan unit layanan ifthar agensi menetapkan pedoman dan arahan untuk penyedia layanan berbuka puasa resmi. "Ini membuat mereka bertanggung jawab penuh atas makanan dan apa yang dikandungnya," kata dia.

Otoritas akan membatalkan hubungan kerja sama apabila ada pelanggaran yang diberikan untuk jamaah. Badan itu mengatur dan mendata siapa saja yang menyediakan makanan berbuka puasa untuk jamaah yang mengunjungi Masjid Nabawi.

Jaman menjabarkan, makanan buka puasa di dalam masjid hanya berisi kurma, kopi, yogurt, dan roti. Sementara makanan yang disajikan di halaman masjid berisi nasi, daging, jus, kopi, teh, air, dan kurma. Daerah di luar masjid dibagi menjadi beberapa bagian, yakni untuk laki-laki dan perempuan.

"Seluruh tempat dibersihkan dengan cepat dan penyedia layanan mempersiapkannya untuk shalat malam dan tarawih," ujar Jaman.

Pengurus Masjid Nabawi bekerja sepanjang waktu untuk memastikan kenyamanan jamaah. Lebih dari 16 ribu karpet ditempatkan di dalam masjid, di lantai atas, dan di bagian sayap utara, timur, dan barat.

Lebih dari 300 ton air zamzam disediakan setiap hari menggunakan 15 ribu kontainer air dingin di dalam masjid. Proyek Raja Salman yang membangun 250 kanopi di halaman masjid sangat bermanfaat melindungi jamaah dari sengatan panas. Lebih dari 436 kipas embun dipasang di halaman Masjid Nabawi untuk memberikan suasana segar pada jamaah.

Terpopuler