Pelabuhan Bakauheni Siapkan Dua Skenario Hadapi Arus Mudik

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Yudha Manggala P Putra

Kamis 31 May 2018 18:48 WIB

Dermaga Bakauheni (ilustrasi) Foto: Pasar Kreasi/Erdy Victor Dermaga Bakauheni (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BAKAUHENI -- PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Lampung sebagai pengelola Pelabuhan Bakauheni menyatakan siap menghadapi arus mudik lebaran 2018. General Manager ASDP Bakauheni Anton Murdianto menuturkan, pihaknya berkoordinasi dengan ASDP Merak  menyiapkan 63 kapal untuk dioperasikan dengan dua skenario.

"Ada dua skenario, skenario padat dan skenario normal," kata Anton saat ditemui Republika di kantor ASDP Bakauheni, Lampung, Kamis (31/5).

Ia menjelaskan, dalam dua skenario tersebut, puluhan dari 63 kapal yang disiapkan akan dioperasikan. Untuk skenario normal, pelabuhan akan mengoperasikan sebanyak 30 kapal. Sedangkan untuk skenario padat, pelabuhan akan mengoperasikan sebanyak 36 kapal.

Pelabuhan Bakauheni menyiapkan enam dermaga untuk operasional tersebut. Tiap dermaga akan mengoperasikan enam kapal.

Kapal-kapal tersebut akan beroperasi dalam hampir dua ratus trip selama 24 jam. Sisa dari 36 kapal yang beroperasi tersebut juga akan siap beroperasi. "Jadi nanti sistemnya bergilir setiap hari," kata Anton menjelaskan.

Anton menjelaskan, tiket pun akan dijual seperti biasa, namun dengan adanya penambahan tiket. Untuk sepeda motor, dua gate akan ditambah menjadi 14 gate. Sedangkan untuk roda empat, delapan gate menjadi 17 gate.

Sementara untuk penumpang, delapan gate menjadi 14 gate. Tidak seperti Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bakauheni tidak akan menjual tiket di luar pelabuhan atau buffer zone.

Pantauan Republika pada Kamis (31/5), dua pekan sebelum arus mudik dimulai, Penyeberangan dari Merak - Bakauheni masih relatif sepi. Kendaraan yang menyeberang pun belum tampak memadati pelabuhan, baik Merak maupun Bakauheni. Waktu tempuh kapal sendiri berlangsung selama dua setengah jam.

Terpopuler