Ini yang Harus Diperhatikan Jika Mudik Menggunakan Mobil

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Muhammad Hafil

Kamis 31 May 2018 03:45 WIB

Rifat Sungkar Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto Rifat Sungkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang hari raya lebaran, masyarakat mulai berbondong-bondong pulang ke kampung halaman dengan berbagai moda transportasi. Membawa mobil pribadi menjadi salah satu menjadi favorit pemudik.

Namun, dengan jarak tempuh yang jauh, berbagai hal perlu diperhatikan untuk memastikan keamanan dan kenyaman perjalanan Anda. Oleh karena itu, Pebalap Rifat sungkar berbagi tips yang bisa membantu mempersiapkan sebuah perjalanan dengan mobil.

Menurut dia, mobil lama atau baru bukan faktor utama. ''Orang itu banyak yang mentang-mentang mobilnya tahunnya baru, mereka siap untuk pergi,'' kata Rifat, di Jakarta, Rabu (30/5).

Padahal saat sedang mudik, kata dia, kapasitas bawaan yang dibawa itu maksimal. Artinya, piranti gerak pada sisi keselamatan yaitu rem, dalam kondisi 50 persen, mungkin aman untuk sekali jalan.

Tapi belum tentu aman untuk perjalanan pergi dan pulang.Kedua, hal yang harus diperhatikan adalah tekanan ban. Kalau sampai kurang, akan menghadapi beberapa risiko, yaitu risiko handling yang sangat tidak baik, lalu risiko bannya gampang sobek, serta risiko pengereman yang tidak bisa diandalkan.

''Kenapa begitu, penyebabnya adalah overload capacity,'' jelas Rifat.

Rifat menambahkan, performa mesin juga akan terpangruh gara-gara kapasitas yang overload. Tenaga yang dihasilkan tidak akan seperti biasanya. Padahal, ia menuturkan, 'musuh' dari tenaga dan konsumsi bahan bakar adalah berat bawaan.

''Orang jangan salah persepsi, waktu mudik mobil gua boros. Karena dengan berat yang luar biasa, menghabiskan lebih banyak energi,'' ujar dia.

Konsumsi bahan bakar juga dipengaruhi kondisi jalanan misalnya macet. Misalnya, jika 1 liter bensi bisa digunakan untuk 10 kilometer, tapi dalam kondisi macet bisa lebih dari itu. Jadi pertanyaan soal penggunaan bensin sangat ditentukan dengan keadaan jalan.

Terakhir, lanjut dia, lebih kepada detail, yaitu air wiper. Walau tidak terlalu berpengaruh dalam kondisi biasa, tapi saat perjalanan ramai, tiba-tiba hujan dan jalanan kotor, ketika mengusap kaca depan, air wiper dan tembakannya tidak tepat, yang terjadi kacanya bisa tertutup kotoran.

''Lalu semua cairan yang ada dalam mobil pastikan cukup, takaran oli sesuai rekomendasi, air radiator hingga asupan air pengemudi,'' ujar Rifat.  

Terpopuler