Pemudik Diimbau tak Gunakan Sepeda Motor

Rep: Debbie Sutrisno/Arif Satrio Nugroho/ Red: Agung Sasongko

Rabu 30 May 2018 22:11 WIB

Pemudik motor Foto: Republika/ Wihdan Pemudik motor

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan terkait alat transportasi yang akan digunakan pada mudik lebaran. Seperti biasa jalur darat menjadi favorit masyarakat kala mudik ke kampung halaman.

Budi menuturkan, kenaikan masyarakat yang menggunakan kereta api dan bus hampir sama setiap tahunnya. Untuk menggunakan modal kapal laut pun sama walaupun program mudik gratis terus digencarkan.

Yang perlu perhatian khusus memang jalur datar di mana pertumbuhan mobil pribadi mencapai 16 persen dan kendaran roda dua capai 33 persen. Kenaikan ini mengindikasi akan ada kenaikan volume kendaraan pada arus mudik tahun ini. Untuk itu dia pun mengimbau agar masyarakat bisa lebih waspada ketika bepergian mudik lebaran menggunakan kendaran pribadi.

"Kecelakaan motor ini hampir 70-80 persen (dari seluruh moda angkutan). Saya terus mengimbau agar masyarakat bisa beralih moda tidak memakai motor," ujar Budi di Istana Negara, Rabu (30/5).

Di sisi lain, Budi pun mengingatkan para pemudik untuk menghitung kapan mereka baiknya melakukan mudik. Selama ini mayoritas pemudik pulang mencapai puncaknya pada h-3 dan h-2 perayaan Idul Fitri. Dengan waktu libur yang lebih panjang sebelum perayaan hari raya, Budi menghimbau agar masyarakat bisa pulang lebih awal mungkin h-7 hingga h-4.

Kapolri Tito Karnavian yang juga beru mengikuti rapat terbatas menuturkan, jadwal libur lebaran terbilang panjang. Cuti bersama dimulai dari 11 hingga tanggal 20, selain itu ada tambahan libur sabtu-minggu pada 9-10 Mei. Untuk itu anggota kepolisian pun akan disiapsiagakan guna mengantusipasi arus mudik yang dimulai lebih awal.

"Kita imbau masyarakat tidak betumpuk ramai-ramai pada tanggal 8-10, karena masih ada tanggal 11-12 Mei untuk mudik," ujarnya.

Berangkat Pagi

PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak sebagai pengelola Pelabuhan Merak mengimbau agar para pemudik yang hendak menggunakan penyeberangan via Pelabuhan Merak agar memilih waktu pagi hingga sore hari. Pasalnya, pada waktu tersebut, arus pemudik relatif lebih sepi.

General Manager ASDP Pelabuhan Merak Fahmi Alweni menuturkan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pemudik lebih memilih waktu malam hingga dini hari. Akibatnya, terjadi penumpukan penumpang. Pelabuhan kerap padat antara pukul 23.00 hingga pukul 4.00 WIB.

"Padahal siang banget. Alangkah baik berangkat siang hari. Kalau datang bersamaan di malam hari ini jadi problem," kata Fahmi saat ditemui Republika di kantor ASDP Merak, Banten, Rabu (30/5).

Padahal menurutnya, bila terbagi rata tiap jamnya, kapasitas Pelabuhan Merak sangat mencukupi kapasitas pemudik.

Selain itu, Fahmi menambahkan, dengan adanya tambahan libur hari raya yang ditetapkan pemerintah, yakni sejak 11 hingga 20 Juni 2018 kepadatan juga lebih terurai. "Jadi diharapkan masyarakat dapat merencanakan waktu mudiknya lebih awal," kata dia.

Ada enam dermaga yang berfungsi untuk melayani pemudik. Adapun 69 kapal disiapkan, dengan 63 kepal dapat beroperasi dan 6 kapal disiapkan sebagai cadangan. "Itu kita berlakukan H-7 lebaran nanti," ujar Fahmi.

Fahmi menambahkan, kapal tersebut akan beroperasi di enam dermaga yang berada di Pelabuhan Merak. Salah satu dermaga, yakni dermaga 6 akan dikhususkan untuk kendaraan roda dua. "Jadi nanti ada kapal yang isinya motor semua," ujar dia.

Terpopuler