Ramadhan Bulan Prestasi Bagi Umat Islam

Red: Irwan Kelana

Rabu 30 May 2018 22:02 WIB

Direktur Utama BRISyariah Moch Hadi Santoso (kiri), bersama Komisaris Utama Prof Dr Hermanto Siregar (Tengah)  dan anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS)  BRISyariah Gunawan Yasni menyerahkan santunan secara simbolis kepada anak yatim binaan Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) Depok. Foto: Dok BRIS Direktur Utama BRISyariah Moch Hadi Santoso (kiri), bersama Komisaris Utama Prof Dr Hermanto Siregar (Tengah) dan anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) BRISyariah Gunawan Yasni menyerahkan santunan secara simbolis kepada anak yatim binaan Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) Depok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah menegaskan, “Ramadhan adalah bulan amal.”

Mengambil semangat hadis Rasulullah SAW di atas, Ramadhan merupakan momentum bagi kaum Muslimin untuk meraih prestasi. Tema ini diangkat oleh BRISyariah pada Ramadhan 1439 H.

Kami sangat mengapresiasi upaya dan kreativitas yang dilakukan oleh karyawan dan karyawati BRISyariah untuk menyemarakkan bulan Ramadhan 1439 H dengan tema 'Ramadhan Bulan Peningkatan Prestasi dan Kinerja',” kata Direktur Utama BRISyariah Moch Hadi Santoso saat memberikan kata sambutan di acara buka puasa bersama BRISyariah di kantor pusat BRISyariah Jakarta, Rabu (30/5).

Menurut Hadi, pemilihan tema tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa di bulan Ramadhan ini banyak prestasi ditorehkan oleh umat Islam.

Contoh pertama,  peristiwa pertempuran pertama umat Islam dengan kaum Musyrikin Mekkah, terjadi pada 17 Ramadhan tahun kedua  Hijrah di lembah Badar. “Perang yang sama sekali tidak direncanakan itu berakhir dengan kemenangan umat Islam,” ujarnya.

Kedua, Kisah pembebasan kota Mekkah juga terjadi di bulan Ramadhan. Peritiwa yang dikenal dengan nama Fathul Mekkah ini adalah peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabat berhasil menduduki kembali kota Mekkah yang sempat direbut oleh kaum Musyrikin. Itu terjadi tahun kedelapan Hijrah.

photo
Pembagian mukena dalam rangka buka puasa bersama BRISyariah, Rabu (30/5).

Peristiwa ini sekaligus menjadikan Mekkah kembali layak disebut sebagai kota suci, jauh dari kemusyrikan dan penyembahan berhala. “Peristiwa ini menjadi prestasi tersendiri, kerap diidentikkan dengan kasus pembebasan paling damai di dunia, tanpa menimbulkan pertumpahan darah sama sekali,” tuturnya.

Ketiga, pengiriman pasukan untuk membebaskan daratan Andalusia terjadi pada 28 Ramadhan tahun ke-92 H. “Pasukan yang dipimpin oleh Panglima Thariq bin Ziyad berhasil mengislamkan wilayah tersebut,” tuturnya.

Contoh keempat, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945. “Hari itu bertepatan dengan 8 Ramadhan 1364, menurut kalender Hijrah,” paparnya.

Oleh  karenanya, kata Hadi,  sesuai dengan tema tersebut, direksi mengajak seluruh karyawan/wati BRIsyariah untuk menjaga semangat kerja dan menjauhi kemalasan di bulan Ramadhan ini. “Salah satu semangat kerja yang ditunjukkan oleh karyawan/wati BRIsyariah yaitu pada hari ini yang menyelenggarakan kegiatan berbuka bersama,” ujarnya.

Tidak hanya itu,  apresiasi juga pantas diberikan karena banyaknya program terkait Ramadhan,  antara lain: tarhib Ramadhan, bersih-bersih masjid, taklim Ramadhan, daily Alquran, kajian Muslimah, mudik, beasiswa untuk anak karyawan, wakaf mukena, santunan untuk yatim piatu dan dhuafa,  dan pembagian sembako.

photo
Suasana buka puasa bersama yang diadakan di kantor pusat BRISyariah Jakarta, Rabu (30/5).

Pada kesempatan tersebut, BRISyariah mengundang 100 anak yatim binaan Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) Depok, Jawa Barat. Mereka diajak menikmati buka bersama dan mendapatkan santunan Lebaran.

Acara buka puasa bersama itu juga dihadiri jajaran direksi, komisaris dan dewan pengawas syariah (DPS) BRI Syariah. Juga, direksi Bank BRI, dan mantan direksi BRISyariah.

Dalam kesempatan tersebut, Komisaris BRI Syariah, Prof Komaruddin Hidayat memberikan tausiyah. Ia mengangkat tema tentang kunci hidup bahagia yang didasarkan pada survei  terhadap sejumlah eksekutif terkemuka di dunia.

Terpopuler