REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 650 siswa SMA Negeri 17 Kota Bandung kelas 10 dan 11 mengikuti Pesantren Ramadan yang diselenggarakan oleh sekolah sejak Senin (28/5), Rabu (30/5) dan Kamis (31/5) mendatang. Mereka dibekali materi oleh para guru tentang tata cara salat dan wudhu yang benar berdasarkan Alquran dan Sunnah.
Kepala SMA 17 Bandung, Iim Imron Rosyadi mengatakan, kegiatan pesantren Ramadan dilaksanakan tiap tahun sebagai bentuk implementasi peningkatan budi pekerti dan peningkatan karakter. Serta memberikan pemahaman kepada siswa tentang agama lebih mendalam.
"Tahun ini, anak-anak diberikan materi tentang cara berwudhu dan salat yang baik dan benar. Itu diberikan karena sahnya salat berhubungan dengan sahnya wudhu," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (30/5).
Menurutnya, terbayang jika tata cara berwudhu tidak benar maka shalatnya tidak akan shahih. Kemudian, latar belakang siswa yang masih berusia belia lebih mudah diajarkan tata cara wudhu dan salat sesuai syariat. Diharapkan ke depan anak anak akan berlandaskan sesuai syar'i.
"Anak-anak sudah tahu cara berwudhu dan salat. Kita melengkapi dan memantapkan saja dengan materi-materi. Barangkali ada yang belum sempurna," tuturnya.
Dirinya menambahkan, selain dibekali materi, siswa juga dibiasakan salat duha dan tadarus Alquran dan kegiatan buka bersama. Serta lomba-lomba agama Islam. "Alhamdulillah antusiasme siswa 95 persen ikut pesantren Ramadan," ungkapnya.
Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan Suharyanti mengatakan, kegiatan pesantren Ramadan tiap tahun diselenggarakan. Dengan penekanan pada pendidikan karakter dan sikap kepribadian lebih baik.
Dia menuturkan, selama proses belajar mengajar di sekolah, seluruh siswa didorong untuk salat Duha termasuk melaksanakan tadarus. Katanya, untuk siswa perempuan dan laki-laki dipisahkan selama kegiatan pesantren Ramadhan.