Tips Tetap Istiqamah di Tengah Ramadhan

Rep: Novita Intan/ Red: Andi Nur Aminah

Selasa 29 May 2018 14:05 WIB

Ketua Umum Dewan Dakwah Mohammad Siddik saat menghadiri pengajian kebangsaan bertajuk Perspektif Islam Dalam Menyikpi Dinamika Politik Ekonomi Nasional dan Global di Jakarta, Kamis (9/3). Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Ketua Umum Dewan Dakwah Mohammad Siddik saat menghadiri pengajian kebangsaan bertajuk Perspektif Islam Dalam Menyikpi Dinamika Politik Ekonomi Nasional dan Global di Jakarta, Kamis (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waktu begitu cepat berlalu dan bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan dan keutamaan telah di pertengahan bulan. Allah SWT telah menyediakan pahala begitu banyak bagi hambanya yang suka melakukan amal-amalan saleh. Semangat beramal saleh yang didapat Ramadhan lalu, mesti dijaga.

Supaya Allah SWT terus mencintai kita karena keistiqamahan beramal saleh, meski dinilai kecil, amalan ibadah yang dilakukan dengan istiqamah akan menolongnya dari kesulitan di dunia dan akhirat. Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Mohammad Siddik mengatakan di pertengahan Ramadhan merupakan bulan yang diuji Allah SWT kepada umatnya. Biasanya, umat cenderung mengurangi ibadahnya baik di masjid atau rumah.

"Sudah siklusnya, dan biasa masyarakat seperti itu. Di awal Ramadhan minat ibadah Ramadhan memang tinggi," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Jakarta, Selasa (29/5).

Ia meminta, di pertengahan Ramadhan ini masyarakat harus tetap istiqamah dalam menjalankan ibadah. Istiqamah terbagi dalam langkah, perbuatan dan hati. "Terpenting puasa tidak berkurang kalau bisa ibadah lainnya juga ditambah," ucapnya.

Ia mengakui, saat ini masyarakat memasuki zaman serba materi. Sehingga sangat berpengaruh besar pada pelaksanaan ibadah masing-masing. "Material saat ini sangat memengaruhi manusia dalam melaksanakan ibadah, baik di bulan Ramadhan atau bulan lainnya," ungkapnya.

Ia menyontohkan, saat Ramadhan begitu semangat mengerjakan berbagai amalan saleh. Agar amalan Ramadhan bisa langgeng di bulan-bulan berikutnya, keyakinan akan pahala yang besar tetap harus ditancapkan. "Diiringi sedikit pemaksaan sekaligus menjaga stamina agar ibadah saat Ramadhan tetap berjalan dengan baik," kata dia.

Menurutnya, kita jangan pernah sekali-kali mengikuti rasa malas yang ada di dalam diri. Sekali malas semua pekerjaan akan berantakan. "Misalnya, kita malas zakat, malas shalat Dhuha, tapi dipaksakan akan jadi terbiasa, dengan terbiasa maka kita jauh dari riya," katanya.

Sementara itu, secara istilah, seperti yang didefinisikan para ulama, istiqamah adalah kita tetap pada ketaatan dan keikhlasan dalam ibadah kepada Allah SWT. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari kita menjaga hati agar tidak bermaksiat kepada Allah SWT. "Jadi, istilahnya istiqamah itu hati. Kita tidak belok ke kanan dan ke kiri seperti yang disebutkan dalam Alquran," katanya.

Ia pun berbagi tips agar hati senantiasa ditetapkan dalam ketaatan kepada Allah SWT. Pertama, kita harus menguatkan keyakinan jika Allah SWT. Selanjutnya memperbanyak istighfar, berkumpul dengan orang saleh, dan memperbanyak belajar dari kaum Muslimin. "Mendengarkan ceramaha setelah Shalat Subuh, Isya atau Tarawih," ujarnya.

Terpopuler