REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Garuda Indonesia menyiapkan 768 penerbangan tambahan selama musim ramai (peak season) mudik-balik Lebaran 2018. Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury menyebutkan kapasitas tambahan tersebut dilaksanakan melalui pengoperasian pesawat berbadan lebar (bigger aircraft) serta 768 penerbangan tersebut setara dengan dengan total 64.110 kursi tambahan.
Adapun 64.110 Kursi tersebut terdiri dari 43.610 kursi tambahan dari penerbangan tambahan dan 20.500 kursi tambahan dari pengoperasian pesawat berbadan besar. Sementara, lanjut dia, anak usaha Citilink menyiapkan sebanyak 86.400 kursi tambahan.
"Kapasitas penerbangan tambahan tersebut terdiri dari 768 frekuensi penerbangan tambahan yaitu 480 penerbangan Citilink dan 288 penerbangan Garuda Indonesia. Kapasitas tambahan tersebut meningkat sebesar 39 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar 107.750 kursi", papar Pahala di Jakarta, Senin (28/5).
Menjelang musim ramai ini, Ia mengupayakan penguatan ketepatan waktu penerbangan (OTP) menjadi 90 persen selama periode 1-27 Mei 2018. Capaian OTP Garuda Indonesia di bulan Mei 2018 tersebut meningkat dibandingkan Kuartal 1- 2018 sebesar 88 persen.
"Jelang operasional peak season maskapai nasional Garuda Indonesia optimistis layanan operasional penerbangan selama periode peak season Lebaran akan berjalan dengan lancar. Upaya peningkatan layanan operasional tersebut salah satunya kami antisipasi dengan peningkatan capaian OTP jelang periode peak season ini," tuturnya.
Pahala mengatakan pihaknya melakukan koordinasi intensif dengan seluruh pemangku kepentingan layanan kebandarudaraan dalam memastikan kelancaran operasional dapat terus kondusif jelang masa operasional Lebaran 2018. Lebih lanjut, Ia juga telah mempersiapkan posko operasional 24 jam yang akan mendukung kelancaran layanan penerbangan Garuda Indonesia selama periode Lebaran 2018 tersebut.