Mahasiswa Asing IPB dari Jepang Ikut Berpuasa

Red: Irwan Kelana

Selasa 29 May 2018 00:50 WIB

Suasana Ngabuburit Bareng Bule 2018 yang diadakan oleh IPB. Foto: Dok IPB Suasana Ngabuburit Bareng Bule 2018 yang diadakan oleh IPB.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Belasan mahasiswa asing Institut Pertanian Bogor (IPB) mengikuti “Ngabuburit Bareng Bule 2018” bersama anak-anak yatim dan dhuafa dari desa Cikarawang, Dramaga,  Bogor. Acara tersebut diadakan  di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Ahad  (27/5).

Kegiatan yang diseleggarakan oleh Awardee Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) IPB dan Yayasan Arrohman ini mengundang  12 mahasiswa asing dari Malaysia, Myanmar, Vietnam, Philipina, Jepang dan Australia.

Mereka adalah Jazlyn Bon Ong Lim Yu dan Jizabelle Labrador Berja (Philippina), Kiyotaka Ikeda dan Takahashi Rina (Jepang), Khine Thazin Winn (Myanmar), Tran Thi My Hoa (Vietnam), Nur Fatin bt Ismail, Nur Syahirah bt Zainal Abidin, Nor Nadhia bt Che Amdilah, Nur Syafiqah Nadiah bt Mohammad Rafi dan Shahrini Bt Muzakir (Malaysia), Alana Griffiths dan Orlando Kirby-Knox (Australia).

photo
Suasana Ngabuburit Bareng Bule 2018.

Ngabuburit Bareng Bule 2018 ini merupakan bagian dari program pendidikan nonformal bahasa Inggris yang rutin dilaksanakan oleh Yayasan Arrohman dan Awardee LPDP.

“Setiap hari Selasa, ada mahasiswa LPDP yang menjadi pengajar bahasa Inggris di Yayasan Arrohman Cikarawang. Bertepatan dengan bulan suci Ramadhan ini, selain mengajak anak-anak buka bersama, kami pertemukan mereka dengan mahasiswa asing,” ujar Bukhari, ketua Divisi Pengabdian Masyarakat LPDP IPB, melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (28/5).

Menurutnya, kegiatan ini melatih keberanian mereka untuk berani berbicara dengan bule. Selain itu, wawasan anak-anak tentang ragam budaya dan seni dari negara-negara lain juga bertambah.

Di samping berbagi wawasan, mahasiswa asing ini juga bermain permainan tradisional bersama anak-anak, seperti estafet kelereng dan balap pingpong  di lapangan rektorat IPB. Hal itu dimaksudkan  untuk memperkenalkan khazanah (kekayaan) budaya bangsa Indonesia ke mahasiswa asing.

Jazlyn, gadis asal Manila ini mencontohkan kemiripan antara bahasa Indonesia dan bahasa Tagalog. Kemiripan ini memudahkan Jazlyn berkomunikasi saat studi di IPB.

“Di Philipina namanya Karabau di sini kerbau. Ako artinya aku atau saya. Banyak kata lain yang mirip artinya dengan bahasa Indonesia, tapi ada juga kata yang sama tapi punya makna yang beda. Misalnya “harapan kita” artinya adalah aku cinta padamu. Atau kata selamat yang artinya terima kasih,” ujarnya.

Sementara itu, Kyotaka Ikeda (19) mahasiswa asal Jepang ini juga memamerkan seni dan budaya negaranya. Kyo juga bercerita pengalamannya ikut berpuasa sehari penuh di bulan suci Ramadhan.

“Di Jepang saya jarang bertemu Muslim. Ada image negatif tentang Islam di sana. Tetapi setelah saya studi di Indonesia dan bertemu dengan banyak Muslim, pandangan saya tentang Islam berubah. Saya bahkan ikut berpuasa penuh dari sahur hingga berbuka. Dari awal berpuasa hingga hari ini. Tidak ada alasan khusus, saya hanya ingin mencobanya saja,” ujar Kyo.

photo
Suasana Ngabuburit Bareng Bule 2018 yang diadakan di kampus IPB Dramaga, Bogor.

Pengalaman Kyo ini akan ia ceritakan kepada  keluarganya bahwa Muslim di Indonesia itu tidak seperti yang keluarganya khawatirkan.

Hal serupa juga diamini oleh Orlando dan Alana, mahasiswa asal Australia. Mereka merasakan kebahagiaan dalam berbagi dan mengenal anak-anak Indonesia.

“Di Australia banyak Muslim walau saya tidak banyak mengenal. Di Indonesia saya banyak belajar dan mengenal tentang Islam seperti hari ini tentang puasa. Walau saya tidak ikut puasa, tapi saya menghormati mereka,” ujar Orlando.