Baznas Gelar Pesantren Ramadhan untuk Komunitas Pemulung

Red: Irwan Kelana

Ahad 27 May 2018 07:11 WIB

Salah satu kegiatan pesantren Ramadhan yang diadakan oleh Baznas untuk komunitas pemulung. Foto: Dok Baznas Salah satu kegiatan pesantren Ramadhan yang diadakan oleh Baznas untuk komunitas pemulung.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI --  Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar Pesantren Ramadhan dengan  komunitas pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, 21-24 Mei 2018.

Pesantren Ramadhan ini diadakan di Mushala  Al Ikhlas yang sebelumnya juga telah direnovasi oleh Baznas. “Kegiatan ini diikuti sekitar 100 anak pemulung mulai dari SD hingga SMA,” kata Deputi Baznas,  Arifin Purwakanta melalui rilis yang diterima Republika.co.id,  Rabu (23/5).

Ia menambahkan, Mushala  Al Ikhlas  kini menjadi pusat kegiatan peribadahan komunitas pemulung. Mushala tersebut yang saat ini sudah aktif digunakan untuk shalat jamaah, pengajian rutin malam Jumat, dan pengajian baca tulis Quran anak-anak pemulung.

“Rangkaian kegiatan pesantren ramadhan yang bertemakan 1001 Mimpi ini antara lain belajar baca tulis Alquran, games edukatif, talkshow inspiratif bersama Ustaz Hafiz Salim, dongeng Islami, pembuatan short movie kisah inspiratif, penyaluran hidangan sahur dan berbuka, dan pembagian paket ramadhan bahagia,” papar Arifin.

photo
Salah satu kegiatan pesantren Ramadhan untuk pemulung yang diadakan oleh Baznas.

Pada  hari terakhir, yakni Kamis (24/5),  anak-anak pemulung melakukan wisata edukasi ke Museum Nasional.

"Pesantren Ramadhan Baznas ini ditujukan utk mendorong keluarga pemulung bisa bangkit mandiri. Anak-anak harus diselamatkan. Capacity building bagi kalangan seperti ini adalah bagian dari dakwah dan advokasi,” ujar Arifin.

Ia mengemukakan, keceriaan anak-anak pemulung sangat tampak selama kegiatan berlangsung. Acara pesantren yang dikemas dengan cara yang menarik membuat para peserta antusias dan mengikuti kegiatan hingga akhir.

Dalam acara ini anak-anak pemulung mendeklarasikan mimpi-mimpinya. Ada yang ingin menjadi dokter, polisi, pemain bola, pengusaha, guru dan sebagainya.

"Kami sangat bersyukur dan terima kasih kepada Baznas  yang peduli dan memperhatikan kami,” ujar  Mahdi, salah seorang orang tua pemulung Bantar Gebang.