Ini Amalan yang Dianjurkan Rasul Ketika Berbuka Puasa

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Budi Raharjo

Jumat 25 May 2018 03:00 WIB

Pedagang memilah kurma yang dijual di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (15/5). Foto: Antara/Sigid Kurniawan Pedagang memilah kurma yang dijual di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, Saat berpuasa tak dapat dipungkiri menimbulkan rasa lapar, haus, dan lemas. Tak jarang pula umat Muslim yang memilih menghabiskan waktunya untuk tidur atau beraktivitas di dalam ruangan demi menghindari rasa lemas atau haus akibat teriknya matahari.

Rasa lemas, haus dan lapar tersebut akan semakin bertambah dan memuncak pada beberapa saat sebelum waktu berbuka. Tak aneh jika banyak Muslim dan Muslimah yang tak ragu membeli berbagai macam makanan dan minuman untuk menuntaskan rasa lapar dan dahaga tersebut.

Namun nyatanya, makan dan minum secara berlebihan saat berbuka sangat tidak dianjurkan bagi kesehatan. Bahkan Rasulullah SAW hanya berbuka dengan beberapa buah kurma atau segelas air putih saja, lalu bergegas menunaikan sholat.

Anas bin Malik RA berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air (HR Abu Daud dan Ahmad).

Rasulullah SAW juga selalu menyarankan agar senantiasa berbuka secara berjamaah, baik bersama keluarga, teman, rekan kerja atau bahkan para dhuafa. Kebiasaan ini, menurut Rasulullah SAW akan mendatangkan keberkahan dari santapan berbuka, sehingga makanan dan minuman yang masuk akan terasa lebih nikmat.

Dalam sebuah hadits Hasan riwayat Abu Dawud, ada beberapa sahabat mendatangi Rasulullah SAW dan berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang? Beliau bersabda: Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri. Mereka menjawab, Ya. Beliau bersabda: Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya (HR Abu Daud).

Hal lain yang dianjurkan Rasulullah SAW saat memasuki waktu berbuka adalah berdoa, karena waktu menjelang magrib termasuk waktu yang mustajab, dimana segala doa akan dikabulkan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW menjelaskan, terdapat tiga golongan yang doanya tidak akan ditolak, yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa (ketika berbuka), dan orang yang terdzalimi.

Terakhir, biasakan mengakhiri santapan berbuka dengan tahmid (Alhamdulillah). Rasulullah SAW sendiri selalu terbiasa mengucapkan Alhamdulillah kepada Allah SWT setelah menyantap hidangan, baik saat berbuka atau kapanpun. Dari hadits riwayat Muslim, Anas Bbin Malik RA berkata, Rasulullah bersabda, sesungguhnya Allah SWT sangat menyukai hamba-Nya yang mengucapkan tahmid sesudah makan atau minum.

Rasulullah bersabda, Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: Alhamdulillaahilladzii athamanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Tirmidzi)

Terpopuler