REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kuliner khas Suku Banjar Provinsi Kalimantan Selatan biasa disebut kue Bingka selama Ramadhan menjadi salah satu kue paling dicari untuk sajian berbuka puasa. Tidak hanya digemari di Indonesia, panganan ini sering dijadikan oleh-oleh dibawa ke negara tetangga, seperti Brunai Darussalam dan Malaysia.
"Beberapa waktu lalu ada warga yang membeli sejumlah kue bingka dibawa ke Brunai karena keluarga di sana memesan untuk mencicipi kelezatan kue yang dimasak dengan cara dipanggang tersebut," kata H. Ruspandi atau H. Dodong seorang pengelola Rumah Produksi Bingka merek H. Thambrin di Banjarmasin, Kamis (24/5).
Rumah Produksi Bingka H. Thambrin yang telah beroperasi sejak tahun 2003 pada bulan Ramadhan memproduksi lebih banyak bingka dibanding hari-hari biasa. Menurut Dodong, sejak awal bulan puasa tahun ini, jumlah produksi Bingka H. Thamrin setiap hari menghasilkan 1.000 sampai 1.300 biji dengan harga perbiji Rp 42.000 atau mengalami kenaikan sekitar Rp 1.000 dibanding tahun lalu.
Dengan jumlah produksi sebanyak itu, maka Rumah Produksi Bingka H. Thambrin yang mengeluarkan tiga varian rasa yakni kentang original, kentang keju dan kentang tape setiap hari memiliki omzet Rp 42 - Rp 56 juta. "Kendati memiliki tiga varian rasa, namun rasa kentang original sepertinya tetap menjadi pilihan favorit warga sehingga kami memproduksi lebih banyak yakni hampir hampir 70 persen total produksi," kata Dodong.
Selain dijual langsung ditempat pengolahan di Jalan Sultan Adam, bingka H. Thambrin juga bisa dibeli di beberapa tempat penjualan yang dilakukan oleh para pengecer termasuk di pusat kegiatan Pasar Wadai Ramadhan Banjarmasin (Ramadhan Cake Fair) yang dikelola Pemko Banjarmasin.
Setelah lebih 15 tahun berproduksi, kini Rumah Produksi Bingka H. Thambrin memanfaatkan 30 tenaga kerja lokal dengan jam kerja setiap hari mulai pukul 02.00 - 12.00 Wita dengan sarana produksi berupa pemanggang ukuran besar kapasitas 12-20 biji bingka sebanyak 13 buah.
Dengan memproduksi 1.000 - 1.300 biji bingka maka setiap hari Rumah Produksi Bingka H. Thambrin menghabiskan 300-500 kilogram santan kelapa, 3.000 - 5.0000 butir telur bebek serta tujuh karung kentang sebagai bahan utama.