Ahli Jiwa Ini Sebut Puasa Sehatkan Mental

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah

Kamis 24 May 2018 12:26 WIB

Puasa Ramadhan/ilustrasi Foto: timeanddate.com Puasa Ramadhan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO. DENPASAR -- Ilmu kejiwaan menunjukkan praktik-praktik berpuasa bisa menyehatkan mental. Ahli jiwa sekaligus Guru Besar Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Luh Ketut Suryani mengatakan puasa mengajarkan seseorang disiplin diri dan mengatur waktu.

"Puasa bisa dipraktikkan tidak hanya sekali setahun (bagi Muslim yang menjalankan), tetapi juga dalam keseharian," kata Profesor Suryani kepada Republika.co.id, Kamis (24/5).

Selain mendekatkan diri kepada Tuhan, Profesor Suryani menilai puasa bisa menyehatkan tubuh. Seseorang yang sudah terlatih berpuasa akan lebih mudah menjalani puasa di hari-hari biasa. "Budaya dan spiritnya jangan sampai hilang," ujarnya.

Honours Biology dari University of Waterloo Kanada, Nadine Kamal mengatakan Ramadhan setiap tahunnya memberi Muslim kesempatan untuk menghilangkan pola makan tidak sehat dan memberikan waktu istirahat pada sistem pencernaan yang selama ini terbebani. "Ritual selama bulan suci, mulai dari puasa, shalat sunnah malam, doa, tadarus Alquran memiliki efek transformasional pada keseluruhan jiwa dan raga," katanya, dilansir dari Productive Muslim.

Periode puasa dua kali sepekan, yaitu Senin dan Kamis, kata Nadine akan mempercepat pembuangan limbah yang ditinggalkan sel-sel mati dan rusak dari tubuh. Ilmuwan percaya tubuh yang tidak membuang limbah teratur meningkatkan risiko penyakit kronis, terutama terkait penuaan, kanker, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.

Puasa menghasilkan manfaat fisik dan mental, seperti peningkatan konsentrasi, tidur lebih nyenyak, dan lebih berenergi. Puasa juga terbukti mempercepat aktivitas dan pertumbuhan sel-sel saraf. Diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullan SAW bersabda, Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa. (HR Tirmidzi)

Nadine mengatakan puasa enam hari di bulan Syawal juga disarankan. Ada banyak manfaat spiritual berpuasa saat Syawal.

Dari Abu Ayyub al-Ansari RA, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa (di bulan) Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan (puasa sunnah) enam hari di bulan Syawal, maka (dia akan mendapatkan pahala) seperti puasa setahun penuh. (HR Muslim)

Abu Dzar al Ghifari berkata bahwa Rasulullah SAW pernah memerintahkan mereka agar berpuasa sebanyak tiga hari pada setiap bulan, yaitu apa yang dinamakan dengan hari putih; tanggal ketiga belas, keempat belas dan kelima belas. Nabi SAW bersabda, Itu semua seperti berpuasa sepanjang waktu. (HR An Nasai dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban).

Diriwayatkan pula dari Abdullah bin Amar bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Daud dan shalat yang paling disukai Allah adalah shalat Daud. Dia tidur sepanjang malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya dan ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari. (HR Ahmad)