Waspadai Peredaran Uang Palsu Jelang Lebaran

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Agung Sasongko

Rabu 23 May 2018 16:58 WIB

Sejumlah barang bukti di perlihatkan saat rilis pengungkapan jaringan pengedar dan pembuat uang palsu di kantor Dittipideksus Bareskirm Polri, Jakarta, Jumat (16/3). Foto: Republika/Prayogi Sejumlah barang bukti di perlihatkan saat rilis pengungkapan jaringan pengedar dan pembuat uang palsu di kantor Dittipideksus Bareskirm Polri, Jakarta, Jumat (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengingatkan warga untuk waspada terhadap penyebaran uang palsu pada saat penukaran uang tunai khususnya di Ibu Kota. Peredaran uang palsu akan semakin banyak di bulan Ramadhan di pekan-pekan terakhir jelang perayaan Idul Fitri.

"Hati-hati penyebaran uang palsu karena tiga dari satu juta uang (yang beredar) adalah palsu, kita tetap harus waspada," kata dia di Lapangan Parkir IRTI Monas, Rabu (23/5).

Imbauan ini disampaikan Sandi saat meninjau layanan penukaran uang untuk kebutuhan lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah bagi warga Jakarta di Lapangan Parkir IRTI Monas. Ia meminta warga memanfaatkan Kas Keliling Bank Indonesia yang tersebar di berbagai titik untuk penukaran uang tunai.

Untuk meminimalisasi risiko memperoleh uang palsu dalam penukaran uang, warga Jakarta dapat menukarkan uangnya di lembaga-lembaga yang terpercaya. Salah satunya dengan memanfaatkan layanan penukaran uang tunai melalui Kas Keliling BI di Monas.

Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 21 Mei sampai dengan 25 Mei 2018 di Lapangan Parkir IRTI Monas dengan pelayanan gratis kepada masyarakat Jakarta yang ingin mendapatkan uang pecahan baru dalam jumlah sesuai kebutuhan menyambut Lebaran Idul Fitri.

"Untuk yang terpaksa menukar di tempat-tempat tidak resmi, mohon dipastikan uangnya itu adalah uang asli dan dilakukan dengan 3D (dilihat, diraba, diterawang)," ujar Sandi.

Kegiatan ini bekerjasama dengan 12 Bank yakni Bank DKI, BCA, BJB, BNI, BRI, Bank Syariah Mandiri, BTN, Bank Mandiri, Maybank, Bank Mega, Bank Permata, BNI Syariah, CIMB Niaga.

Selain di Monas, Bank Indonesia bekerjasama dengan perbankan juga melaksanakan kegiatan penukaran uang di 160 titik di wilayah Jabodetabek, dengan tujuan mendekatkan pelaksanaan kegiatan penukaran uang kepada masyarakat.

Sandi mengapresiasi langkah inisiatif Bank Indonesia dalam membuka titik pertukaran uang rupiah pecahan kecil di wilayah Jakarta termasuk Kepulauan Seribu. Kebijakan tanpa pungutan biaya ini sendiri ditempuh karena permintaan uang tunai yang meningkat secara signifikan menjelang libur panjang dan Hari Raya Idul Fitri.

"Kami mengapresiasi Bank Indonesia dan Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta bersama-sama pemprov melayani warga untuk menukarkan uang," katanya.

"Walaupun kita ingin semuanya nanti pelan-pelan menjadi non-tunai atau cashless. Tapi ini yang betul-betul diharapkan oleh warga dan menjadi tradisi memberikan angpao, memberikan sedekah," tambah Sandi.

Sandi menjelaskan, jumlah uang pecahan kecil yang disediakan BI untuk Jakarta sebesar lebih dari Rp 40 triliun. Jumlah itu merupakan 22,8 persen dari angka nasional sebesar Rp 188 triliun. "Perbandingannya lebih dari setengah dari APBD kita. Dua minggu ini akan ada tunai," ujar dia.

Sandi meyakini inflasi jelang Hari Raya Idul Fitri akan tetap terkendali, harga cenderung stabil, dan perekonomian akar rumput dapat terus tumbuh di Jakarta. Sandi berharap masyarakat akan beralih dan lebih sering menggunakan transaksi non-tunai ke depan.

Selain itu, ia juga berharap masyarakat khususnya umat islam menyalurkan uang dalam bersedekah ke lembaga resmi seperti BAZIS DKI.

Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Trisno Nugroho mengatakan, adanya tempat penukaran uang tunai yang disediakan BI bisa memudahkan masyarakat menukar uangnya dalam pecahan yang lebih kecil. Hal ini membantu warga terkait budaya masyarakat untuk memberi angpao atau sedekah berupa uang ke sanak saudara saat lebaran.

"Ini masih jadi budaya Indonesia sehingga kita masih beri kesempatan mereka untuk punya uang baru. Dulu susah sekarang sangat mudah. Dan beberapa pulau di Pulau Seribu juga ada. Mungkin ada uang-uang yang sudah kurang baik, kita ganti dengan yang baru," ujar dia.

Terpopuler