Jalur Penerbangan Selatan Dipakai untuk Angkutan Lebaran

Red: Ani Nursalikah

Kamis 24 May 2018 02:03 WIB

AirNav Foto: Antara AirNav

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalur penerbangan di Pulau Jawa bagian selatan akan dipakai untuk penerbangan selama masa Angkutan Lebaran 2018. Direktur Utama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Airnav Indonesia Novie Riyanto mengatakan hal itu dimaksudkan memecah kepadatan lalu lintas udara di jalur utara.

"Semua jalur kita gunakan, baik utara maupun selatan dan koordinasi kita dengan TNI AU sudah sangat baik," katanya, Rabu (23/5).

Saat ini, jarak antara lintasan penerbangan sipil dengan markas TNI AU di Madiun sejauh 75 mil sesuai dengan ketentuan. "Sejauh ini jaraknya masih 75 mil dan belum ada rencana pemotongan jalur," katanya.

Dia mengatakan jalur selatan sangat efektif digunakan untuk kota-kota tujuan, seperti Yogyakarta dan Denpasar. "Terutama dari Solo ke Denpasar bedanya bisa 45 mil lebih dekat, tapi kalau dari Jakarta ke Denpasar relatif sama," katanya.

Meskipun saat ini masih terhitung sepi (low season), namun ia sudah mempersiapkan untuk mengatur kepadatan lalu lintas udara yang dimulai sejak H-15 Lebaran. Sebagai persiapan pada waktu-waktu padat selama musim mudik dan balik Lebaran 2018, Novie akan mengerahkan sekitar 1.200 personel dan 400 personel siaga.

Hal itu dikarenakan sejumlah bandara akan beroperasi 24 jam dan bandara-bandara lain dengan jam operasional yang diperpanjang. Bandara-bandara yang ditambah jam operasionalnya adalah Bandara Internasional Soekarno-hatta Jakarta, Bandara Halim Perdanakusuma, Juanda-Surabaya, Hang Nadim-Batam, Sam Ratulangi-Manado, Kualanamu-Medan, Banjarmasin, dan Solo.

Terpopuler