BMH Buka Puasa Ramadhan Bersama Suku Pedalaman

Red: Irwan Kelana

Selasa 22 May 2018 09:46 WIB

Ustaz Nur Hadi bersama warga Suku Togutil. Foto: Dok BMH Ustaz Nur Hadi bersama warga Suku Togutil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Baitul Maal Hidayatullah (BMH) sebagai Laznas yang dikenal publik konsen dalam program dakwah,  terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi suku pedalaman. Contohnya, Suku Anak Dalam di Jambi;  Suku Wanna di Morowali Utara Sulawesi Tengah; Suku Baduy di Banten; dan Suku Togutil di Halmahera Maluku Utara.

 

“Alhamdulillah untuk buka puasa Ramadhan, yang berupa pemberian paket buka puasa selama Ramadhan telah dilakukan di Halmahera bersama warga Suku Togutil. Insya Allah, pada 25 Mei 2018, tim BMH Pusat juga akan turun ke Halmahera untuk menyalurkan program ini,” terang Direktur Program dan Pemberdayaan BMH Pusat, Dede Heri Bachtiar melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (22/5).

 

Ia menambahkan, direncanakan ada 100 warga yang akan menjadi penerima manfaat program ini, baik dari warga Suku Togutil, maupun warga desa setempat yang sangat kooperatif dan kontributif dalam membantu dai tangguh BMH menjalankan program pembinaan warga Suku Togutil.

 

“Kami telah melakukan survei ke lokasi, untuk memberikan informasi kepada warga Suku Togutil, sekaligus mengajak mereka buka bersama pada hari buka puasa bersama ini. Karena untuk mengumpulkan mereka tidak mudah, selain tempat yang terpencar, kami juga harus datang ke dalam hutan,” terang dai tangguh BMH di Halmahera, Ustaz Nur Hadi.

photoUstaz Nur Hadi menyalurkan buku Iqra kepada warga Suku Togutil.

 

Puasa tidak Membuat Mati

 Ketika melakukan survei  dan buka puasa bersama dengan warga Suku Togutil, Senin  (21/5), Ustaz Nur Hadi mendapatkan pengalaman menarik.

 

“Ada cerita yang menarik selama perjalanan tiga  hari ke hutan di bulan Ramadhan ini, tepatnya kala buka puasa bersama dengan mereka. Syukur Alhamdulillah para muallaf Suku Togutil ini ternyata ikut berpuasa sejak hari pertama puasa. Senang rasanya melihat antusiasme  mereka menjadi Muslim yang taat,” katanya.

 

“Tetapi, tak lama ada yang bercerita bahwa kala puasa baru sampai siang ada yang bertanya, ‘Apakah kita tara (tidak) mati, kalau puasa?’  Warga suku yang selama ini ditunjuk sebagai koordinator menjawab, "Tidak apa-apa, tahan saja sampai malam nanti’," ungkap Nur Hadi disertai senyum bahagia.

 

Selain itu Ustaz Nur Hadi juga mendapati pemandangan unik. “Karena cuaca panas, hari itu banyak orang Suku Togutil  yang mandi sampai tiga kali,” imbuhnya.

 Kisah menarik juga terjadi begitu menjelang waktu berbuka puasa dan semua warga suku berkumpul di masjid.  "Nah, sebentar Maghrib saya akan kasih habis kue-kue ini," kata seorang warga  sembari menunjuk setiap makanan yang tersedia. Sekalipun ketika tiba waktu berbuka, ternyata ia tak mampu menghabiskannya. “Semua warga suku pun tertawa bersama-sama,” ucap Ustaz Nur Hadi.

 

Melalui Paket Buka Puasa Ramadhan yang dijalankan oleh BMH  selama sebulan, diharapkan warga suku yang baru belajar berpuasa ini mendapatkan kemudahan menjalankan ibadah puasa. “Semoga melalui Ramadhan ini, tahapan untuk mendidik mereka hidup secara layak semakin Allah mudahkan,” pungkas Ustaz Nur Hadi.

Terpopuler