Dokter Gizi: Jangan Minum Manis Saat Sahur

Red: Nidia Zuraya

Senin 21 May 2018 21:23 WIB

Sahur bersama (ilustrasi). Foto: themuslimtimes.org Sahur bersama (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Fiastuti Witjaksono SpGK mengatakan masyarakat yang hendak berpuasa sebaiknya jangan meminum minuman manis saat sahur untuk mencegah hipoglikemia atau kurangnya kadar gula dalam darah saat berpuasa.

Fiastuti mengatakan minuman manis saat sahur akan menyebabkan kadar gula dalam darah cepat berkurang dan malah menimbulkan rasa cepat lapar dan haus. "Jangan minum manis saat sahur, karena kadar gula jadi cepat turun sehingga pagi-pagi sudah terasa lapar dan bisa hipoglikemia," kata dia dalam diskusi kesehatan mulut di Jakarta, Senin (21/5).

Saat sahur dianjurkan makan dengan porsi makan lengkap dan seimbang mulai dari karbohidrat, protein nabati dan hewani, sayur dan buah, lemak atau minyak sedikit hanya untuk menumis, bisa pula ditambah susu. Dan yang paling penting ialah untuk minum air putih sebanyak dua hingga tiga gelas untuk hidrasi tubuh.

photo
undefined

Fiastuti menyarankan agar tidak berolahraga selepas sahur karena cairan tubuh yang ke luar lewat keringat baru akan diganti saat berbuka. Sebaiknya, kata Fiastuti, olahraga sebelum atau selepas berbuka agar cairan tubuh yang hilang bisa langsung tergantikan.

Untuk berbuka boleh dengan yang manis seperti teh manis, kurma, kolak, dan lainnya untuk mengganti gula darah yang mulai rendah pada sore hari. Sangat dianjurkan agar tidak meminum minuman dingin karena bisa membuat stres organ-organ tubuh dan berpotensi meningkatkan risiko infeksi.

Selepas berbuka dan shalat maghrib bisa dilanjutkan dengan makan berat yang tentunya dengan gizi seimbang. Usai tarawih boleh mengonsumsi camilan ringan. "Kalau yang berat badannya sudah berlebih makan dua kali saja cukup. Kalau yang kurus boleh habis tarawih makan lagi," ujar Fiastuti.

Terpopuler