REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Sudah menjadi tradisi bagi umat Muslim Bangladesh untuk membeli makanan untuk berbuka puasa dari pasar besar di ibukota Dhaka. Selama bulan suci, pasar ini selalu dipadati oleh penduduk.
Selama lebih dari satu abad, pasar yang terletak di Chawkbazar itu menjadi sebagai pasar terbesar dan paling populer untuk Iftar. Penduduk biasanya betah berlama-lama hingga makan malam setelah berbuka puasa.
Tidak ada pengecualian saat ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, suasana meriah sudah terjadi sejak sebelum matahari terbenam. Pemilik warung tenda dan pedagang keliling menjual makanan kepada ribuan pelanggan.
Dilansir Xinhua, Senin (21/5) Ratusan pedagang kaki lima terlihat sibuk menjual barang-barang unik dan tradisional untuk Iftar. Penduduk kota percaya bahwa makanan berbuka puasa tradisional di pasar ini memiliki daya tarik yang berbeda dibandingkan dengan tempat lain.
Suasana Pasar Chawkbazar/The Daily Star
Orang-orang membeli makanan untuk berbuka puasa termasuk beberapa jenis buah-buahan, kebab lezat, custard dan dadih. Makanan itu adalah favorit umat Muslim Bangladesh mulai yang berpuasa sejak Jumat pekan lalu.
Seorang penduduk asal Banani, Ahmed Daian biasanya membeli barang berbuka puasa dari toko-toko di dekat rumahnya. Tapi kemarin, ia memutuskan untuk berbuka puasa di pasar Chawkbazar.
Dokter bedah gigi di sebuah klinik swasta di Banani ini melihat bazar iftar Chawkbazar di TV. Tayangan tersebut membuatnya ingin pergi ke sana di hari pertama Ramadhan.
"Makanan tradisional seperti Boro Baper Polay Khay, shahi jilapi atau shahi paratha dari pasar ini benar-benar menarik," katanya dilansir The Daily Star.
Meskipun banyak sekali pilihan makanan hingga membuat pusing, Daian sangat menikmati pengalamannya. Dengan bersemangat ia berbagi makanan yang dibelinya dengan anggota keluarga.
Pasar Chawkbazar, Bangladesh/BDnews24.com
undefined
Boro Baper Polay Khay adalah campuran buncis, daging cincang, kentang, otak, chira, telur, ayam, rempah-rempah dan ghee. Menu ini sangat populer dan punya banyak variasi.
Penduduk asal Mohammadpur, KM Firoz dan Nazmun Nahar mengaku sudah sering menyambangi pasar iftar ini. Mereka berkunjung setidaknya sekali selama setiap Ramadhan.
"Ini telah menjadi tren bagi kami selama 15 tahun terakhir," kata Firoz.
Menurutnya, pasar iftar ini sudah cukup tua. Penduduk setempat mengklaim pasar ini dimulai dalam skala kecil pada periode Inggris. Kini pasar iftar paling akbar itu telah menarik ribuan orang dari seluruh negeri.
Mishiat Ullah sengaja datang bersama putrinya Israt Jahan dan istri Salma Akhtar dari Konabari dari Matuail. Ia mengatakan mereka akan datang ke sana setiap kali ada kesempatan.
Pasar Chawkbazar
Menurutnya, pasar ini istimewa dan unik dalam rasa juga penampilan. Lebih dari 200 toko menjual berbagai makanan. Beberapa makanan penutup cukup diminati hingga makanan dari era Mughal.
Selain Boro Baper Polay Khay, hidangan terkenal lainnya termasuk daging sapi, ayam, daging kambing, merpati dan daging panggang burung puyuh. Selain itu ada gulungan keema, keema paratha, borhani, doi bora, berbagai jenis kebab, termasuk shami, sutli, jaali, Irani dan tikka.
Seorang penjual Md Salekin mengatakan ia bisa menjual "Boro Baaper Polay Khay" beratus kilogram. Ia mengklaim bahwa keluarganya telah membuat hidangan ini selama beberapa generasi.