REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat yang menikmati santap sahur disarankan untuk menghindari makanan yang terlalu manis dan asin. Sebab, makanan yang terlalu manis dan asin mempercepat keluarnya cairan tubuh saat berpuasa.
Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Eni Gustina menjelaskan makanan dengan kadar gula dan garam tinggi bisa mengikat cairan. Alhasil, menyebabkan pengeluaran cairan tubuh lebih banyak.
"Sebaiknya kurangi makan makanan yang terlalu manis atau asin. Gula dan garam itu sifatnya menarik cairan tubuh, sehingga kita akan lebih sering buang air kecil. Kalau banyak buang air kecil, kita akan cepat haus," kata Eni dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (19/5).
Rasa haus adalah salah satu mekanisme tubuh yang memberi tanda bahwa cairan tubuh berkurang atau kekurangan cairan. Eni menyarankan memperbanyak minum air putih saat sahur untuk menjaga kadar air di dalam tubuh agar jangan sampai kekurangan cairan.
"Indikator saya, lepas tengah hari saya masih bisa buang air kecil menandakan kadar air saya masih cukup," katanya.
Infografis mengatur minum saat puasa.
Eni menegaskan makanan yang kadar garamnya tinggi juga akan mempercepat keluarnya cairan tubuh. Sehingga, sel-sel kita akan kekurangan cairan karena ditarik oleh garam.
“Lalu berisiko menjadi dehidrasi. Makanya, makan asin bikin kita jadi mudah merasa haus,” kata dia.
Masyarakat yang hendak berpuasa dianjurkan memilih menu sahur yang terdiri dari makanan berprotein dan karbohidrat kompleks yang tinggi serat. Selain itu, dia menyarankan masyarakat memperbanyak konsumsi buah dan sayuran segar saat sahur untuk membantu menjaga stamina tubuh saat menjalankan puasa.