REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut bulan suci Ramadan 1439 H/2018, Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) menyuguhkan serangkaian gelaran Amaliyah Ramadan kepada jemaah. Wakil Ketua BPPMI Bahrul Hayat mengatakan, program khusus Amaliyah Ramadan ini disuguhkan BPPMI menyambut keagungan dan kesucian bulan Ramadan sebagai bulan nan penuh berkah.

"Serangkain program khusus ini juga untuk meningkatkan syiar dan kesemarakan bulan suci Ramadan dengan berbagai kegiatan sosial," ujar Bahrul Hayat dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jakarta, Sabtu (19/5).

Menurut Sekjen Kemenag periode 2005-2011 ini, ada 17 program khusus yang disiapkan dan akan menambah semarak Ramadan 1439 H. Program tersebut di antaranya adalah; Istiqlal Bershalawat Rawatib Berjamaah, Istiqlal Beri'tikaf, Istiqlal Bermauidzah hasanah dan Istiqlal Berbuka Puasa Bersama, Istiqlal Bertakbir, Istiqlal Berdialog Interaktif dan Istiqlal Salat Idul Fitri.

"Istiqlal Berbuka Puasa Bersama menjadi salah satu program unggulan dan selalu mendapat sambutan hangat dari umat Islam yang sudah hadir sebelum waktu maghrib. Kami setiap hari akan melayani berbuka puasa bersama 3-5 ribu jamaah," ujarnya.

Bahrul menambahkan program lain yang tak kalah menariknya adalah dialog kebangsaan dengan menghadirkan para tokoh bangsa dan tokoh agama tersohor di tanah air untuk memperkaya pengetahuan di Istiqlal. "Khusus Istiqlal bertarawih jamaah yang akan memadati Masjid Istiqlal diperkirakan mencapai 33 ribu jamaah," kata dia.

Ia berkata, Masjid Istiqlal terbuka bagi siapa saja. "Kami ingin Istiqlal tidak hanya menjadi tempat ibadah dalam pengertian biasa, namun jemaah juga merasa nyaman dengan forum dialog keagamaan, gelaran seni Islami dan dialog kebangsaan untuk memberikan pemahaman umat," kata Bahrul.

Program lainnya yaitu Istiqlal Bertilawatil Quran dengan menampilkan pada qori dan qoriah nasional dan internasional disetiap menjelang salat tarawih dan salat Jumat. "Untuk Istiqlal Bernuzul Quran, Insyaallah akan dihadiri Gubernur NTB,TGH Muhammad Zainul Majdi dan Ustad Abdul Somad," ucap dia.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00