REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia mengimbau calon penumpang melakukan perjalanan sejak jauh hari dan tidak menumpuk di puncak mudik. Pelaksana Tugas Direktur Komersial dan Teknologi Informasi Apriyono Wedi Chresnanto dalam peninjauan di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (18/5), mengatakan hal itu seiring dengan perpanjangan hari libur yang sudah ditetapkan pemerintah.
"Kami mengimbau diperpanjang belinya untuk keberangkatan H-7 atau H-10 karena hari libur juga sudah diperpanjang," katanya.
Dia menambahkan untuk tiket keberangkatan H-3 hingga H-1 KA jarak jauh semuanya sudah habis, sementara itu yang masih tersisa H-7 ke belakang. "Untuk Bandung dan Cirebon masih ada biasanya mulai padat itu H-7 karena itu jarak pendek," katanya.
Selain itu, KAI juga akan mengupayakan meningkatkan ketepatan waktu KA tambahan, yakni penambahan baru 10 rangkaian. "Harapan kami tidak menjadi kendala untuk KA tambahan," katanya.
KA menyediakan perjalanan KA sebanyak 393 KA per hari, yang terdiri dari 353 perjalanan KA reguler dan 40 perjalanan KA tambahan. Untuk kapasitas tempat duduk, KAI menyediakan sebanyak total 236.210 kursi per hari, yang terdiri dari 212.458 kursi per hari untuk KA reguler dan 23.752 kursi per hari untuk KA tambahan.
"Saat ini, per 18 Mei 2018 telah terjual 1.296.236 kursi KA reguler dan 249.738 kursi KA tambahan," katanya.
Apriyono menambahkan KA tambahan tersebut akan mulai beroperasi pada 8-26 Juni 2018. Beberapa KA tambahan akan beroperasi lebih awal, yaitu 5 Juni 2018, yaitu KA Kertajaya Lebaran rute Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi, KA Brantas Lebaran rute Pasar Senen-Semarang Poncol-Blitar dan KA Mataram Premium rute Pasar Senen-Lempuyangan.