Menag: Ramadhan adalah Anugerah

Red: Andi Nur Aminah

Jumat 18 May 2018 07:23 WIB

Menag Lukman Hakim Saifuddin Foto: (Foto: Kemenag.go.id) Menag Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, bulan Ramadhan adalah anugerah Allah untuk umat Islam, yang harus disyukuri. Semua Muslim pun berharap bisa menuntaskan bulan suci tersebut. "Itulah kenapa ketika mengakhiri Ramadhan dan memasuki Syawal kita kembali ke fitrah," kata Lukman dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (18/5).

Menurut Menag, Ramadhan menjadi ruang seorang Muslim untuk menempa diri dan berlatih agar kembali ke jati diri manusia atau kepada fitrahnya. Fitrah, kata dia, terbagi dua, yaitu basariah dan insaniah. Keduanya memiliki makna yang hampir serupa, tetapi memiliki titik tekan yang berbeda.

Basariah, lanjut dia, adalah unsur tanah pada diri manusia, sedangkan insaniah adalah unsur ruhaniyah. Dia mengatakan, puasa harus menjadi kesempatan seorang Muslim untuk meningkatkan kualitas diri. Saat menjalankan rukun Islam keempat itu, tujuannya agar puasa dapat meningkat dari puasa awam menuju puasa khusus.

Puasa awam, kata dia, sebatas menahan dari rasa haus, lapar, hubungan suami istri, dan hal membatalkan lainnya. Sementara itu, puasa khusus adalah menjalankan puasa awam sekaligus menahan seluruh indra, mata, telingga, dan seluruh anggota tubuh dari perbuatan maksiat. "Ada lagi puasa khusus di antara kumpulan puasa khusus, di mana seseorang mampu mengembalikan semua aspek kehidupannya kepada Tuhan," katanya. 

Terpopuler