REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Es kepal susu yang belakangan ini populer nampaknya akan menjadi primadona selama Ramadhan. Parutan es segar yang berpadu dengan manisnya susu cokelat dan beragam topping lezat tentu merupakan kombinasi yang pas untuk berbuka.

Berbuka puasa dengan yang manis memang dianjurkan baik dari segi agama maupun kesehatan. Namun, konsumsi makanan atau minuman manis untuk berbuka juga tidak boleh berlebihan. "(Es kepal susu) kandungan gulanya tinggi sekali," ungkap spesialis penyakit dalam dari Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM dr Wismandari Wisnu SpPD KEMD FINASIM, beberapa waktu lalu.

Wismandari mengatakan batasan asupan gula per hari adalah sekitar delapan sendok teh. Batasan ini sudah termasuk dengan gula yang digunakan untuk memasak, bukan hanya gula yang ditambahkan pada minuman saja.

Di sisi lain, Wismandari melihat kandungan gula dalam es kepal susu tak hanya ada pada susu cokelat bubuk yang digunakan. Beberapa komponen lain seperti bubuk cokelat, susu kental manis hingga beragam topping yang digunakan dalam es kepal susu juga mengandung gula. "Jatah gula kita sudah habis di situ (es kepal susu) saja untuk sehari, bahkan mungkin melebihi," ungkap Wismandari.

Es kepal susu pada dasarnya tetap boleh dinikmati sebagai menu berbuka puasa. Hanya saja, Wismandari menyarankan agar satu porsi es kepal susu tidak dikonsumsi sendirian melainkan dibagi dengan beberapa orang. "Tapi kalau pasien diabetes, sudah pasti tidak kita sarankan untuk minum itu," terang Wismandari.

Tak hanya untuk es kepal susu, Wismandari mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kandungan gula pada menu berbuka puasa mereka. Konsumsi kurma misalnya, disarankan hanya tiga buah saja mengingat kandungan gula yang dimiliki juga cukup tinggi. "Teh manis juga untuk berbuka, jangan sampai tiga sendok makan untuk gulanya," terang Wismandari.