REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Islam Assyafiah, Rabu (16/5), menggelar acara tabligh akbar menyambut Bulan Ramadhan di Masjid Jami Al Intizhom, Semper Barat, Jakarta Utara. Tema yang diangkat yaitu "Bulan Suci Ramadhan Penuh Rahmat Mari Kita Tingkatkan Iman Dan Taqwa Sucikan Diri Kita Kembalikan Fungsi Masjid Seutuhnya."
Menurut anggota HMI Universitas Assyafiah Rahmat Hidayat, acara tabligh akbar ini merupakan program kerja kader HMI ke berbagai masjid. "Kami mengajak kepada seluruh jemaah untuk tidak menggunakan masjid sebagai sarana politisasi, karena fungsi masjid ini ialah untuk beribadah," kata Rahmat melalui siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Kamis (17/5).
Pengurus Cabang NU Jakarta Utara KH Edi Suaedi mengatakan, masjid harus dijadikan sebagai sarana untuk beribadah. "Jangan hanya orang tua saja yang berada di masjid, "kata Kiai Edi.
Kiai Edi juga mengingatkan, agar jangan ada unsur-unsur lainnya di dalam masjid seperti kepentingan politik praktis saat tahun politik. "Jangan sampai kita terprovokasi dengan hal hal yang sifatnya negatif saling menjelek-menjelekkan, menebarkan kebencian, hingga menjadi umat terpecah belah," katanya.
Sementara, akademisi dari Universitas Prof Hamka, Syaiful Rohim mengatakan, bahwa Ada tujuh golongan yang tidak takut menghadapi hari kiamat nanti. Yaitu, pemimpin yang adil, orang yang selalu datang ke masjid, orang-orang yang mencintai karena Allah, para remaja-remaja yang rajin beribadah,
"Mari kita jaga negeri ini dengan tidak memecah belah umat, dengan memakmurkan masjid di bulan ramadhan ini. Semoga majlis ilmu ini, memberikan rasa persatuan terhadap kita semua," kata Syaiful.