Agar Tetap Sehat, Berenergi, dan Produktif Selama Ramadhan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah

Kamis 17 May 2018 10:07 WIB

Tambahkan vitamin saat sahur agar puasa bisa tetap bugar. Foto: pixabay Tambahkan vitamin saat sahur agar puasa bisa tetap bugar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan adalah waktu di mana Muslim yang sibuk menjadi semakin sibuk. Bulan penuh berkah ini membutuhkan komitmen baru dari Anda untuk mengurus pekerjaan, keluarga, puasa, berbuka, ibadah sunnah di malam hari, hingga sahur, belum lagi memanajemen jam tidur dengan baik.

Seorang Muslim tentunya ingin meningkatkan kualitas ibadahnya di bulan Ramadhan sembari mengoptimalkan kesehatan, energi, dan produktivitas di tempat kerja dan di rumah. Seorang pakar di Bidang Psikologi Kesehatan di Walden University, Amina Khan menyebutkan rahasia tetap produktif selama Ramadhan adalah mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan tubuh karena ketidakseimbangan kesehatan. Di mana output, input, dan kombinasi dari ketiganya terhambat.

Doa juga tidak serta merta menghilangkan rasa lapar. Berikut tiga tips yang diberikan Khan, dilansir dari Productive Muslim, Kamis (17/5).

1. Optimalkan output (bergerak)

Banyak Muslim mengeluh kelelahan, kurang energi, lemas, lekas marah, dan kurang motivasi saat Ramadhan. Faktor utama yang berkontribusi pada kondisi yang tidak poduktif ini, menurut Khan adalah penurunan aktivitas bergerak secara tiba-tiba.

"Ini mungkin terlihat seperti berlawanan dengan intuisi, tetapi, semakin sering Anda bergerak saat berpuasa, semakin berenergi Anda untuk merasakan perspektif fisiologis. Ini karena bergerak merangsang tubuh melepaskan hormon endorfin yang mendorong semangat dan perasaan gembira," kata Khan.

Banyak gerakan yang bisa Anda lakukan untuk tetap bugar selama berpuasa. Mulai dari jalan cepat di dalam kantor untuk mencegah otot kaku dan sakit, naik tangga dan menghindari lift, berjalan kaki saat tarawih ke masjid.

Khan menyebut gerakan-gerakan seperti ini dengan istilah Non-exercise activity thermogenesis (NEAT), atau gerakan alami tubuh di luar gerakan olah raga. Semakin banyak NEAT harian Anda, semakin tinggi metabolisme tubuh, semakin berenergi, dan semakin tinggi konsentrasi Anda untuk bekerja dan beribadah sepanjang hari.

2. Optimalkan input (nutrisi)

Semua Muslim setuju bahwa makan sehat penting selama Ramadhan. Sayangnya kebiasaan makan berlebihan, pencuci mulut yang manis-manis, dan makan dalam porsi besar menjadi perjuangan berat di bulan puasa. "Jangan lupa bahwa makan sahur dan buka puasa adalah kesempatan untuk mengisi energi tubuh untuk berpuasa seharian," kata Khan.

Utamakan makanan kaya serat dan protein saat sahur. Amina menyontohkan biji-bijian utuh, oatmeal, lentil, sayuran hijau, kacang, buah-buahan, telur, ikan, ayam, yogurt, keju, dan quinoa. Tubuh juga butuh cairan cukup untuk tetap terhidrasi. Utamakan minum air putih, buah-buah berair, dan sayuran. Cairan juga mencegah Anda mudah sakit kepala saat berpuasa.

 

3. Isi ulang energi (tidur dan istirahat)

Tidur yang cukup di bulan Ramadhan terasa sulit bagi sebagian Muslim. Penelitian tentang perilaku Muslim selama Ramadhan menunjukkan 60 persen dari mereka yang berpuasa tetap terjaga setelah pukul 23.00 malam. Biasanya karena menonton televisi atau terlalu bercengkerama dengan teman dan keluarga.

"Hindari bersosialisasi hingga larut malam di bulan puasa, sebab waktu tersebut sebaiknya Anda manfaatkan dengan baik untuk istirahat," kata Khan.

Maksimalkan tidur malam Anda, dan sempatkan tidur pendek di siang hari. Pendiri Amanah Fitness yang mendedikasikan diri untuk memulihkan kesehatan komunitas Muslim di dunia ini mengimbau untuk menyeleraskan pekerjaan, ibadah, dan istirahat selama bulan suci. 

 

Terpopuler