Pengurus Masjid Al-Muhajirin Tingkatkan Kegiatan Ramadhan

Rep: mgrol105/ Red: Andi Nur Aminah

Kamis 17 May 2018 09:44 WIB

Jamaah Masjid Al-Muhajirin, Kemanggisan, Jakarta Barat sedang bersiap-siap melaksanakan shalat tarwih. Foto: Mgrol105 Jamaah Masjid Al-Muhajirin, Kemanggisan, Jakarta Barat sedang bersiap-siap melaksanakan shalat tarwih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut Ramadhan, para pengurus masjid ramai mempersiapkan berbagai kegiatan guna meningkatkan ibadah di bulan yang suci ini. Tidak ketinggalan, masjid-masjid yang bertempat di perumahan warga turut ikut menyusun berbagai kegiatan.

Seperti Masjid Al-Muhajirin yang berlokasi di Komplek Slipi, Jalan Anggrek Rosliana Blok F No 4, Kemanggisan, Jakarta Barat. Ketua Masjid Al-Muhajirin, Amin mengatakan, masjid ini terus meningkatkan kegiatannya dari Ramadhan sebelumnya. Dia menjelaskan, setiap tahun jadwal kegiatan di bulan Ramadhan sudah penuh, dari shalat berjamaah lima waktu, shalat tarawih delapan rakaat dan witir tiga rakaat. Kemudian dilanjutkan dengan tadarus bersama.

"Tahun ini ada peningkatan, tidak hanya membaca Alquran dan mengkhatamkannya di malam takbiran, tapi juga untuk memahami artinya. Alquran adalah sumber dari segala ilmu, untuk itu kita harus memahami betul maknanya," jelas Amin.

Tidak hanya itu, Masjid Al-Muhajirin juga membagikan takjil gratis setiap harinya bagi orang-orang yang ingin berbuka puasa di masjid. Masjid ini menyediakan sekitar 100 takjil gratis. Setiap tahun, Amin mengatakan, jumlah donatur semakin meningkat dan menyumbangkan takjil ke masjid. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya pengurus masjid untuk menarik orang-orang agar beribadah di masjid.

“Dari jamaah yang berbuka puasa di sini tidak semuanya yang melaksanakan shalat. Tapi itulah dinamika pengurus masjid, yang penting jamaah masuk dulu ke masjid, nanti insya Allah lama-lama akan ikut shalat, lalu ikut majelis taklim untuk menimba ilmu,” ujar Amin.

Agar ibadah shalat selama bulan puasa kondusif, jalanan di depan masjid ditutup selama ibadah berlangsung. Pihak pengurus masjid telah bekerja sama dengan pemerintah mengenai hal ini. Selain itu pada 10 hari terakhir Ramadhan juga diadakan kegiatan itikaf di masjid ini.

Amin menjelaskan, pengajian rutin diadakan diutamakan pada waktu Subuh, Maghrib dan Isya. Penceramah yang didatangkan pun berasal dari mubalig-mubalig yang sudah bertahun-tahun mengisi ceramah. Namun pengurus masjid juga terus mencari penceramah-penceramah baru dalam mengisi pengajian.

Amin berharap pada bulan yang mulia ini masyarakat dapat berlomba-lomba meningkatkan infak dan sedekahnya. Karena nilai kebaikannya jauh lebih tinggi daripada bulan-bulan biasa.

“Pada Ramadhan ini, jika orang berinfak dan bersedekah nilai kebaikannya jauh lebih tinggi. Bayangkan kalau orang bersedekah sebuah sajadah, berapa banyak orang yang akan melaksanakan shalat di atas sajadah itu. Insya Allah pahalanya akan mengalir selama sajadah tersebut masih digunakan,” kata Amin. 

 

Terpopuler