Menag: Ramadan Momentum Tebarkan Kemaslahatan Sesama Manusia

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andi Nur Aminah

Rabu 16 May 2018 10:38 WIB

Menteri Agama Lukman Hakim memberikan memberikan keterangan pers, Selasa (15/5). Foto: Republika/Debbie Sutrisno Menteri Agama Lukman Hakim memberikan memberikan keterangan pers, Selasa (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau kepada seluruh umat Muslim di Indonesia untuk menebarkan kemaslahatan sesama manusia di tengah masyarakat yang majemuk pada momentum Ramadan 1439 hijriah. Sebab Islam yang sesungguhnya adalah yang menebarkan rahmat bagi alam semesta.

"Harus betul-betul kita jaga bersama keberkahan ini dengan cara tetap saling menebarkan kemaslahatan sesama di tengah masyarakat yang majemuk," kata dia, Selasa (15/5).

Terkait peristiwa teror di Surabaya dan Sidoarjo, menurut Lukman, tentu ini harus benar-benar diambil hikmahnya dan meningkatkam kewaspadaan. Tindakan seperti itu diakui sering dikaitkan dengan agama. Karena itu, ia menegaskan tindakan tersebut tidak ada kaitan dengan agama apapun apalagi Islam. Karema Islam agama kedamaian dan keselamatan.

"Maka tantangan bagi ulama, tokoh agama dan ormas keagamaan dan kami tentunya untuk semakin lebih proaktif menjelaskan esensi ajaran Islam yang menebarkan kedamaian dan rahmat bagi sesama umat manusia. Tentu kami berharap juga pers bisa menjelaskan dan mempromosikan hal ini," ujar dia.

Lukman mengatakan para pendakwah harus menyampaikan dakwah yang lebih mengedepankan sisi keislaman yang penuh dengan kasih sayang. Hal ini ia sampaikan terkait peristiwa teror bom beberapa hari terakhir. "Kami amat sangat mengharapkan para mubaligh dalam menyampaikan dakwahnya hendaknya lebih mengedepankan sisi Islam yang penuh dengan kasih sayang dan kedamaian," ungkap dia.

Lukman menambahkan, para pendakwah harus betul-betul memberikan kemaslahatan bagi segenap umat manusia dan bukan justru sebaliknya. Ia tidak menghendaki para pendakwah menyampaikan hal terkait agama yang dimanipulasi dan bahkan dieksploitasi. "Sehingga relasi kehidupan antar umat manusia justru saling menafikan atau bahkan meniadakan satu dengan yang lainnya dengan alasan agama, ini harus kita hindari," tutur dia.

 

 

Terpopuler