PKR Dongkrak Okupansi Hotel Lombok Selama Ramadhan

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ani Nursalikah

Rabu 16 May 2018 08:54 WIB

Warga asik ber-swafoto menyambut pembukaan Pesona Khazanah Ramadhan 2017 di Islamic Center NTB.  Foto: Muhammad Nursyamsi Warga asik ber-swafoto menyambut pembukaan Pesona Khazanah Ramadhan 2017 di Islamic Center NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sektor pariwisata kerap melesu saat bulan suci Ramadhan, tak terkecuali di Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama Pulau Lombok yang menjadi salah satu destinasi pilihan wisatawan. "Kadang-kadang (okupansi) kamar hotel di Lombok terjun bebas hingga 35 persen saat bulan puasa," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB Lalu Abdul Hadi Faesal di Mataram, NTB, Selasa (15/5).

Sejatinya, periode Mei menuju Juni dan seterusnya hingga akhir tahun merupakan masa-masa peak season dalam masa kunjungan wisatawan. Namun, karena bertepatan dengan bulan puasa, maka kemungkinan besar hal ini tidak terjadi.

Pemprov NTB bersama pelaku industri wisata tak kehabisan akal. Berbagai cara dilakukan agar mampu menjaga tingkat kunjungan wisatawan, sekalipun saat Ramadhan. Ajang Pesona Khazanah Ramadhan (PKR) yang sukses digelar pada tahun lalu, kembali dilaksanakan selama sebulan penuh mulai Kamis (17/5).

Menurut Hadi, PKR yang merupakan kerja sama Pemprov NTB melalui Dinas Pariwisata NTB dengan Harian Umum Republika memiliki andil cukup besar dalam menjaga tingkat kunjungan di Lombok selama Ramadhan. "Karena adanya acara PKR kita optimistis tingkat hunian kamar tidak di angka yang paling rendah," lanjutnya.

photo
Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad (kedua dari kiri) dan Ketua PHRI NTB Lalu Abdul Hadi (kedua dari kanan) menggelar jumpa pers terkait event Pesona Khazanah Ramadhan 2018 di Kantor Dinas Pariwisata NTB, Jalan Langko, Mataram, NTB, Selasa (15/5).

Hadi membeberkan, PKR 2017 yang baru pertama kali dilaksanakan terbukti mendorong kenaikan tingkat okupansi kamar hotel di Lombok. Ia menyebutkan adanya kenaikan okupansi kamar hotel antara tujuh hingga delapan persen saat ramadhan tahun lalu jika dibandingkan periode Ramadhan 2016 yang belum ada ajang PKR.

"Artinya ini sudah dianggap tinggi karena kalau Ramadhan biasanya terjun bebas (okupansi kamar)," kata Hadi.

Pengalamannya pada PKR tahun lalu, Hadi menyebutkan, banyak pengunjung yang datang ke Lombok untuk merasakan suasana Ramadhan di sini. Tak hanya wisatawan lokal, banyak juga yang datang dari negeri seberang, seperti Malaysia dan Singapura yang ikut shalat tarawih dan iktikaf di Masjid Hubbul Wathan, Kompleks Islamic Center NTB.

Terpopuler