Masjid Istiqlal Siapkan Anggaran Rp 2 Miliar Selama Ramadhan

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah

Selasa 15 May 2018 06:00 WIB

Masjid Istiqlal (Ilustrasi) Foto: REPUBLIKA Masjid Istiqlal (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut datangnya Ramadhan, pengurus Masjid Istiqlal menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan. Dana tersebut berasal dari perusahaan swasta, instansi pemerintah, dan umat Islam.

Kepala Bagian Protokol dan Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abd Salam mengatakan, dana tersebut juga akan digunakan untuk melayani para jamaah yang akan beribadah di Masjid Istiqlal. "Jadi, dana sekitar Rp 2 miliar lebih. Itu semua didapat dari masyarakat, dari instansi pemerintah, perusahaan swasta, kemudian kementerian. Dan juga ada yang bukan berupa uang, seperti air mineral dan lain-lain," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (14/5).

Dia menuturkan, menjelang Ramadhan tahun ini, pengurs Masjid Istiqlal sudah menggelar beberapa kegiatan. Di antaranya kegiatan bersih-bersih 1.000 masjid bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Kemudian, saat memasuki Ramadhan nanti, akan disediakan takjil gratis untuk umat Islam yang ingin berbuka puasa. Tidak tanggung-tanggung, Masjid Istiqlal menyiapkan 3.000 hingga 5.000 takjil. "Untuk program inti nanti yaitu buka puasa bersama, kami sudah menunjuk beberapa rumah makan untuk menyediakan takjil itu per hari bisa 3.000 sampai 5.000, itu selama Ramadhan," ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menyiapkan sahur gratis sekitar 1.000 nasi kotak. Karena, menurut dia, tidak sedikit umat Islam yang juga melakukan sahur di Masjid Istiqlal. "Karena memang Masjid Istiqlal ini 24 jam buka terus selama bulan puasa," katanya.

Sementara itu, untuk pelaksanaan Tarawih nantinya akan digelar dengan dua gelombang. Gelombang pertama 11 rakaat, sedangkan gelombang kedua 23 rakaat. Menurut dia, panitia Masjid Istiqlal sudah menjadwalkan penceramah ataupun qari dalam pelaksanaan shalat Tarawih.

"Untuk penceramah sebelum Tarawih biasanya yang mengisi di bulan Ramadhan hari pertama menteri agama, nanti juga ada ketua MUI, ketua Muhammadiyah, atau ketua PBNU," ujarnya.

Dia menambahkan, kegiatan Ramadhan tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Nanti juga akan ada kegiatan seminar atau pengajian menjelang buka puasa. Yang berbeda, kata dia, sebelum memasuki Ramadhan tahun ini pihaknya tidak membuka bazar karena kekurangan anggaran. "Tahun ini sebelum buka puasa itu yang baru ada semacam penampilan seni budaya Islam. Yang jelas nanti akan banyak kegiatan seminar dan lain-lain juga," katanya.

Dengan datangnya Ramadhan tahun ini, dia juga megimbau kepada masyarakat yang ingin beriktikaf di Masjid Istiqlal agar tidak seperti orang yang pindah rumah dengan membawa koper dan sebagainya. Menurut dia, masyarakat cukup membawa pakaian secukupnya sehingga tidak terlihat kumuh.

"Jadi, jangan dijadikan Ramadhan itu bulan yang hanya seolah-olah urusan masjid saja, tidak keluar-keluar dari masjid. Yang paling penting masalah kebersihan dan penggunaan fasilitas diirit, seperti air," katanya.