REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Perusahaan Telekomunikasi, Telkomsel membangun sekitar 12 ribu base transceiver station (BTS) multi-band Long Term Evolution (LTE) di seluruh Indonesia. Layanan ini semakin memberikan kenyamanan berkomunikasi bagi pelanggan pada periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.
"Ramadhan dan Idul Fitri adalah momentum istimewa di mana keandalan jaringan dan layanan Telkomsel sesungguhnya diuji," kata Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah di Mataram, sebagaimana rilis tertulis kepada Republika.co.id, Senin (14/5).
Ririek memaparkan, penggunaan layanan komunikasi pada periode Ramadhan dan Idul Fitri setiap tahunnya sangat tinggi. Implementasi 12 ribu BTS 4G di seluruh pita frekuensi menjamin pelanggan menikmati pengalaman menggunakan layanan broadband optimal dan prima.
Sebanyak 26 persen di antara 12 ribu BTS 4G tersebut menggunakan frekuensi 2.300 MHz. Sisanya, delapan persen di pita frekuensi 2.100 MHz, 60 persen di pita frekuensi 1.800 MHz, dan lima persen di pita frekuensi 900 MHz. Pita frekuensi 1.800 MHz merupakan pita frekuensi utama untuk menggelar layanan LTE.
Pita frekuensi 900 MHz difokuskan untuk melayani wilayah-wilayah tidak padat penduduk yang dapat menghasilkan jangkauan layanan lebih luas. Pita frekuensi 2.100 MHz dimanfaatkan untuk menghadirkan layanan tambahan LTE, sementara pita frekuensi 2.300 MHz dimaksimalkan sebagai solusi layanan di wilayah-wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi.
Telkomsel juga menambah kapasitas jaringan pada 579 BTS 4G, mengoperasikan 73 mobile BTS, menambah kapasitas gateway internet 66 persen dari kapasitas eksisting menjadi 3.288 Gbps, menambah kapasitas sistem IT untuk layanan, dan menambah kapasitas layanan isi ulang pulsa.
"Jalan tol yang menjadi jalur utama saat mudik juga menjadi fokus pengamanan jaringan Telkomsel," kata Ririek.
Sebanyak 16 ruas tol utama di Sumatra dan Jawa, termasuk 12 ruas tol baru, sudah dilayani 2.226 BTS, termasuk 666 BTS 4G. Telkomsel juga menggelar posko layanan di 772 titik strategis di jalur mudik dan lokasi wisata utama (point of interest), yang meliputi bandara, terminal bus, stasiun kereta, dermaga, rumah sakit, area padat populasi, pasar tradisional, mal, dan seluruh kanal pelayanan yang ada.