REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Shalat Witir adalah salat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari. Jangka waktunya yakni antara setelah Isya dan sebelum shalat subuh. Shalat yang memiliki jumlah rakaat ganjil ini dilakukan setelah shalat tarawih dan tahajud.
Di bulan Ramadhan, Shalat Witir tidak lepas dari Shalat Tarawih. Shalat Witir berguna sebagai tambahan shalat. Sayangnya, masih ada orang-orang yang tidak mengerjakannya karena dianggap tidak wajib.
Shalat Witir merupakan penyempurna shalat malam. Allah sangat mencintai shalat ini. Tidaklah sempurna shalat malam jika tidak melakukan shalat witir ini.
Infografis Puasa
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu a.n berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah itu ganjil dan menyukai orang-orang yang melakukan shalat Witir, maka shalat Witirlah, wahai para ahli al-Qur-an.”
Hal yang paling menakjubkan dari Shalat Witir yakni barangsiapa yang mengamalkannya maka ia disaksikan oleh para malaikat.
(Baca Juga: Tangkal Ujaran Kebencian Selama Ramadhan)
(Abu Bakr bin Abu Syaiba) telah menceritakan kepada kami (Hafsh) dan (Abu Mu’awiyaH) dari (Al A’masy) dari (Abu Sufyan) dari (Jabir) ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah ia melakukan witir di awal malam. Dan siapa yang berharap mampu bangun di akhir malam, hendaklah ia witir di akhir malam, karena shalat di akhir malam disaksikan (oleh para malaikat) dan hal itu adalah lebih afdlal (utama).” Abu Mu’awiyah berkata; “Mahdlurah (dihadiri oleh para malaikat).” (HR. Muslim)
Seseorang yang mendirikan shalat ini juga akan lebih dekat kepada Allah. Ketika malam hari, suasana yang tenang dan sepi akan membuat seseorang lebih fokus, sehingga ia akan mengerjakan ibadah shalat dengan khusyuk. Tiada nikmat yang paling berhaga dibandingkan dapat berkomunikasi dengan sang pencipta.