REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Selama beberapa dekade, diet rendah kalori telah dikaitkan dengan peningkatan umur panjang, tetapi penelitian baru ini telah menunjukkan itu sesederhana pergi sehari tanpa makanan.
Sel induk, yang berfungsi sebagai pembangkit tenaga untuk memelihara jaringan sehat dan melawan penyakit, kehilangan kemampuannya untuk beregenerasi seiring waktu karena berbagai faktor. Namun, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Cell Stem Cell telah mengungkapkan bahwa mereka dapat diremajakan dalam 24 jam dengan berpuasa.
Para peneliti dari Whitehead Institute memeriksa efek puasa pada tikus, dan menemukan hanya 24 jam pembatasan kalori yang bergantian pada saklar metabolik yang dapat meningkatkan regenerasi sel punca di dalam usus.
“Puasa memiliki banyak efek di usus, yang termasuk meningkatkan regenerasi serta penggunaan potensial dalam semua jenis penyakit yang menyerang usus, seperti infeksi atau kanker,” jelas penulis senior studi tersebut dan asisten profesor biolog MIT, Omer Yilmaz.
Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel mulai memecah asam lemak bukan glukosa pada tikus puasa - sebuah proses yang merangsang sel-sel induk menjadi lebih regeneratif.
"Studi ini memberikan bukti bahwa puasa menginduksi saklar metabolik di sel induk usus, dari memanfaatkan karbohidrat ke pembakaran lemak," jelas Yilmaz.
Selanjutnya, tim peneliti mengambil sel induk usus dari tikus yang telah berpuasa selama 24 jam dan menumbuhkan mereka dalam budaya untuk menumbuhkan massa sel yang disebut organoid.
Dengan melakukan ini, mereka menemukan bahwa kapasitas regeneratif sel punca dari tikus puasa adalah dua kali lipat dari tikus biasa yang tidak berpuasa.
Melalui ini, mereka melihat bahwa mereka dapat meningkatkan regenerasi dengan molekul yang mengaktifkan saklar metabolik yang tepat, yang memberikan harapan bahwa para peneliti adalah satu langkah lebih dekat dengan prospek potensial meniru perubahan metabolik ini dalam pil atau pengobatan obat lainnya. Perawatan semacam itu dapat memberikan solusi untuk meningkatkan rentang hidup maksimum dan mempromosikan sistem kekebalan yang lebih sehat.