REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Salah satu langkah Kementerian Agama (Kemenag) untuk menetapkan awal bulan Ramadhan 1439H/2018M adalah melakukan pemantauan hilal (rukyatulhilal). Setidaknya, ada 95 titik yang akan dijadikan lokasi pemantauan hilal di seluruh Indonesia.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ahmad Juraidi mengatakan, di setiap provinsi minimal ada satu satu titik yang akan dijadikan tempat pemantauan hilal.

"Di tiap provinsi minimal satu. Ada 95 titik lokasi rukyatulhilal awal Ramadhan 1439 Hijriyah di seluruh Indonesia," ujar Juraidi saat dikonfirmasi Republika.co.id di Jakarta, Rabu (9/5).

Jumlah titik lokasi tersebut bertambah dari tahun sebelumnya. Pada 2017 lalu, Kemenag hanya memantau hilal di 84 titik lokasi di 33 provinsi. Hasil dari pemantauan hilal tersebut, menurut dia, nantinya akan dimusyawarahkan di sidang itsbat (penetapan) yang akan digelar pada Selasa (15/5) mendatang.

Melalui mekanisme sidang itsbat itu, Kemenag akan menetapkan kapan umat Islam Indonesia akan mulai menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Kemungkinan besar pelaksanaan ibadah puasa tahun ini akan digelar secara bersamaan pada Kamis (17/5).

Proses sidang akan dimulai pukul 16.00 WIB, diawali dengan pemaparan dari Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama tentang posisi hilal menjelang awal Ramadan 1439H. Adapun proses sidang itsbatnya dijadwalkan berlangsung selepas shalat Maghrib setelah adanya laporan hasil rukyatulhilal dari lokasi pemantauan.

"Hasil rukyatulhilal dan data hisab posisi hilal awal Ramadhan 1439 Hijriyah akan dimusyawarahkan dalam sidang itsbat untuk kemudian diambil keputusan penentuan awal Ramadan 1439 H," kata Juraidi.